Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

"Kamandaka Back Street"

17 Maret 2018   16:05 Diperbarui: 17 Maret 2018   16:07 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewi Ciptarasa melihat kedatangan satria pujaannya pun lalu menangis ngrengek manja, "Eeeee ... eeeee ... Kangmas jahat .... Kangmas jahat. Kena apa Kangmas lama sekali tidak apel, tidak wakuncar. Ah ... benci aku, gething enyong ..."

"Benci tapi rindu ..."

"Pancen, memang. Enyong rindu, kangen ... kangen banget sama Kangmas"

"Diajeng Ciptarasa, gandhulaning atiku, sigaraning nyawaku. Enyong kiye hanya memburu waktu saja sebab lagi sedang ada bahaya. Backstreet kita sudah ketahuan. Kangmas sedang dikejar-kejar oleh para prajurit Kadipaten. Tapi jangan risau dan kuatir, Diajeng Ciptarasa. Cinta kita ini suci, gegandhengan ati kita ini tetap jalan. Hanya itu, sekarang kita harus ganti strategi. Enyong akan menyalin rupa menjadi lutung, kethek atau kera. Nanti kalau ada kera masuk ke taman kaputren, kera itu adalah enyong Diajeng, Kangmas Kamandaka"

Dewi Ciptarasa ndeprok menunduk nangis sesenggukan. Dua biyung emban dayang Ciptarasa sudah lama ngeloyor pergi menghindar agar tuan putrinya tak malu bermesraan dengan pacarnya.

"Diajeng Ciptarasa, nanti malah kita lebih leluasa dan bebas, free buat menjalin hubungan katresnan kita. Mau peluk-pelukan, mek-mekan atau petan, jan kepenak pisan. Lha orang hanya bermesraan dengan seekor munyuk"

Terdengar suara-suara para prajurit yang tengah bengak-bengok mencari sesuatu. Mencari orang yang menyusup ke kaputren Kadipaten Pasirluhur. Suara makin mendekati kaputren, riuh rendah.

"Diajeng Ciptarasa yang tansah kutresnani. Kangmas pamit, para prajurit sudah dekat dan sebentar lagi masuk ke kaputren untuk menggropyok kita menangkap Kangmas. Selamat tinggal sayang, sampai jumpa lagi nanti dengan Kangmas dalam wujud lutung ya. Dadaaaaahh ......"

beritatrans.com
beritatrans.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun