Bagaimana pengelolaanya ? Â Lewat SOT lalu dijadikan UPT. Â Dibantu mitranya DKKB, GKS yang menjadi rintisan TBB ini dikelola bersama-sama untuk meningkatkan, mengembangkan dan melestarikan budaya Banyumas. Pembangunan GKS Â meliputi teater tertutup, teater terbuka, galeri, wisma seni, Sekul Mas (Sentra Kuliner Banyumas) Â dan pasar seni. Saya berkhayal di kompleks GKS ini ada pasar seni seperti di Ancol Jakarta. Ada semacam Pasar Sukowati seperti di Denpasar Bali yang memajang dan menjual produk ekonomi kreatif seperti batik banyumas, lukisan sokaraja, cinderamata , kerajinan rakyat dll. TBB dibangun secara bertahap dengan anggaran tahun jamak.
Semoga GKS yang baru yang dibangun dengan sejarah geger moer  dan melalui studi banding ke Surakarta, Yogyakarta, Purwakarta dan Jakarta ini bisa terwujud segera oleh bupati 2018-2023. Bila  petahana yang jadi, harus menepati janji dalam visi-misinya Banyumas is The Best, bisa seperti Solo atau Yogya. "Pas nggo Banyumas Lanjutkan" Bagi penantang bisa mewujudkan  tagline-nya "Bergas Trengginas -- Gembyar Bercahaya"  bukan hanya slogan kosong atau utopia.