Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... -

Saeran Samsidi alias Pak Banjir wong Banyumas sing coag, cablaka tur semblothongan!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Banyumas Teladani Leluhur Pemimpin Banyumas

14 Januari 2018   19:48 Diperbarui: 14 Januari 2018   19:51 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilkada Banyumas Teladani Leluhur Pemimpin Banyumas

Berikutnya  cabub yang mau menerima gelar kekancing Kanjeng Pangeran Haryo Adipati  dari Kraton Surakarta juga menunjukan tidak mewarisi kesejatian budaya sebagaimana dilakukan oleh leluhur pendahulunya. Sebagaimana kisah Yudanegara I, Yudanegara V yang penuh heroisme berani menentang pusat kekuasaan kraton Surakarta dengan konsukuensi dibunuh dan dipecat. Semua demi mempertahankan eksistensi kemerdekaan budaya cedhek watu adoh ratu.Sama halnya dengan cabub  yang membongkar  tata alun-alun dan  takluk ndherekkultur kraton, demikian pula cabub yang mau menerima gelar Kraton, sendhiko dhawuh menjadi sentono dalem sesuai dengan ucapannya saat penganugerahan " Insyaallah, kulo badhe jogo projo, gelar niki "" (SM,31/8/2013)

Jejak-jejak sejarah perjuangan leluhur wong Banyumas yang selalu gigih mempertahankan kemandirian budayanya antara lain adalah, mempertahankan bahasa Banyumas yang merupakan warisan bahasa Mataram Kuna yang diubah oleh kraton menjadi bahasa bandhekan. Lalu, konsukuensi perjuangan Yudanegara I Tumenggung Seda Todan, yang dihukum mati di sebuah masjid di desa Todan.  Yudanegara V dan Adipati Wargautama yang terbunuh oleh gandhekSultan Hadiwijaya.

Para pemimpin Banyumas dan rakyatnya sejak dulu selalu berjuang membela Tanah Jawa dari tindasan penjajah, baik itu Belanda maupun Inggris. Dari zaman pengembangan Islam di wilayah Jateng Barat, Sultan Agung, Pembrontakan Trunajaya, Geger Pecinan, dll. sampai Perang Dipanegara yang menghasilkan Banyumas bukan lagi tlatah wewengkon kraton. Leluhur kita selalu menunjukkan semangat heroisme mempertahan budaya dan politis.

Nah, kados niku dulur? Lalu, apa kaitannya hari jadi dengan Pilkada? Merayakan Hari Jadi Banyumas berarti mengenang, menelusuri jejak-jejak sejarah, kisah perjuangan, pengorbanan rakyat dan pemimipin jaman dahulu dalam mempertahankan kemandirian identitas budayanya yang harus diteladani dan  menjadi acuan pemimpin yang terpilih dalam Pilkada 2018 Banyumas. Pasangan terpilih harus tetap selalu melestarikan, mengembangkan semangat herois, warisan budaya leluhur. Selamat hari jadi ke- 447 Banyumas dan Selamat sukseskan Pilkadan 2018 Banyumas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun