Minggu-minggu berlalu. Chintya dan Ipul semakin sering terlihat bersama---bukan karena mereka pacaran, tapi karena mereka tahu... diam mereka bisa saling mengerti.
Tapi rasa di dada tak pernah tinggal diam. Chintya menulis banyak surat untuk Ipul. Tapi tak satupun dikirim.
"Kalau kamu tahu rasaku, apakah kamu akan tetap menatapku seperti kemarin?"
Dan Ipul, dia menyukai Chintya. Tapi takut, kalau rasa itu justru merusak semua.
Dia hanya bilang pada temannya:
"Gue gak mau cepet-cepet. Soalnya yang ini... rasanya beda."
Bab 4: Saat Kamu Mulai Jauh, Aku Malah Semakin Dekat
Suatu hari, Ipul mulai berubah. Bukan karena dia bosan, tapi karena dia takut perasaan itu terlalu nyata. Dia memilih menjaga jarak.
Chintya merasa kehilangan sesuatu yang bahkan belum pernah benar-benar ia miliki. Tapi hatinya yakin: perasaan yang tulus akan menemukan jalannya sendiri.
Ia tak menyerah.
Di pantai sore itu, mereka duduk bersebelahan tapi tidak saling bicara. Sampai akhirnya Chintya berkata: