Bab 1: Pertemuan yang Tak Pernah Direncanakan
Waktu Chintya pindah ke SMK Bahari, dia tidak berniat jatuh cinta. Dia hanya ingin tenang, setelah tahun-tahun di kota yang terlalu berisik untuk hatinya.
Pantai Mengati menyambutnya dengan angin lembut dan langit yang malas mendung. Di sana, dia melihat Ipul untuk pertama kalinya---di parkiran sekolah, sedang membetulkan rem motor temannya sambil tertawa kecil.
Bukan cinta pada pandangan pertama. Tapi ada sesuatu dalam senyuman cowok itu yang tidak bisa Chintya lupakan. Seperti lagu yang tidak kamu kenal, tapi kamu tahu kamu akan menyukainya.
Bab 2: Aku Tidak Berani Bertanya, Tapi Kamu Selalu Ada
Ipul tidak seperti cowok lain. Dia jarang berbasa-basi, tapi selalu ada di tempat yang tepat.
Saat hari pertama, buku Chintya jatuh dari tas, dan Ipul yang memungutnya.
Saat hujan turun tiba-tiba, Ipul berdiri di dekatnya, memayungi dengan map lusuh yang basah.
Mereka tidak banyak bicara. Tapi Chintya menulis di buku hariannya:
"Ada cowok yang tidak pernah bertanya apakah aku baik-baik saja, tapi entah kenapa, kehadirannya selalu menjawab pertanyaan itu."
Bab 3: Surat yang Tidak Pernah Dikirim