Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Penulis

Geopolitics, Democracy, Activism, Politics, Law, and Social Culture.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Perang Hibrida China vs Taiwan: Strategi Tanpa Batas

12 Oktober 2025   20:20 Diperbarui: 12 Oktober 2025   20:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi China vs Taiwan (Sumber Gambar: iStock/bymuratdeniz)

Salah satu arena paling aktif dalam perang hibrida ini adalah cyberspace. Serangan siber terhadap infrastruktur pemerintahan Taiwan meningkat tajam, terutama menjelang pemilu atau peristiwa politik penting.

Serangan tersebut meliputi peretasan data, penyebaran hoaks politik, dan kampanye disinformasi di media sosial. Tujuannya jelas: menanamkan keraguan terhadap keamanan dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Taiwan.

Menurut laporan otoritas digital Taiwan, ribuan serangan siber terdeteksi setiap hari, sebagian besar berasal dari wilayah daratan Tiongkok. Serangan berulang ini bukan hanya gangguan teknis, melainkan senjata psikologis yang membentuk rasa takut dan ketidakpastian.

Propaganda dan Pengaruh Media

China juga memanfaatkan media, film, hingga influencer digital sebagai alat propaganda. Konten-konten yang menonjolkan "kedekatan budaya" antara kedua wilayah sering disebarkan untuk memperkuat narasi bahwa penyatuan adalah hal alami dan tidak dapat dihindari.

Sementara itu, media sosial menjadi ajang pertempuran opini. Narasi yang menggambarkan pemerintah Taiwan sebagai boneka Amerika atau tidak stabil sering kali disebarkan untuk mengikis semangat nasionalisme Taiwan.

Perang persepsi ini menjadi bagian penting dari strategi hibrida Beijing, sebab siapa yang menguasai narasi, dialah yang menguasai arah opini publik.

Tekanan Ekonomi: Senjata Tanpa Bunyi

Selain propaganda, senjata ekonomi juga memainkan peran besar. China adalah mitra dagang terbesar Taiwan, dan Beijing menggunakan ketergantungan ini sebagai alat tekanan politik.

Langkah seperti pelarangan ekspor produk pertanian Taiwan, penundaan izin impor, atau tekanan terhadap perusahaan global sering digunakan untuk menekan Taipei. Tujuannya bukan menghancurkan ekonomi secara langsung, tetapi membuat rakyat Taiwan kehilangan keyakinan terhadap pemerintahan mereka sendiri.

Latihan Militer: Tekanan Psikologis yang Nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun