Guinea mengalami berbagai pergolakan politik sejak merdeka. Setelah masa pemerintahan otoriter Sekou Toure yang berakhir pada 1984, Guinea mengalami kudeta militer dan berbagai perubahan pemerintahan.
Yang paling terbaru terjadi pada tahun 2021 ketika Presiden Alpha Conde yang sempat mengubah konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dijatuhkan oleh kudeta militer. Sejak itu, negara ini diperintah oleh junta militer yang menjanjikan transisi ke pemerintahan sipil.
Ketidakstabilan ini telah menjadi salah satu faktor penghambat utama bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial di Guinea.
6. Musik Tradisional Guinea Mendunia
Salah satu kontribusi terbesar Guinea ke panggung budaya dunia adalah musik tradisionalnya. Aliran musik seperti Mandingue dan berbagai genre perkusi Afrika Barat banyak dikenal berasal dari Guinea. Instrumen seperti kora (semacam harpa tradisional) dan balafon (xylophone kayu) merupakan bagian penting dari musik tradisional Guinea.
Grup musik seperti Les Ballets Africains, yang dibentuk pada era Sekou Toure, telah melakukan tur ke berbagai belahan dunia dan menjadi simbol seni pertunjukan Afrika.
Guinea juga dikenal sebagai tempat lahirnya banyak musisi dan seniman legendaris, termasuk Mory Kante, penyanyi dan pemain kora yang lagunya "Yeke Yeke" menjadi hit internasional pada tahun 1980-an.
7. Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar