Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membaca Muhammad ala Hazleton

3 Januari 2023   07:47 Diperbarui: 3 Januari 2023   08:31 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikianlah bagaimana Hazleton menampilkan Muhammad sebagai manusia yang punya kemampuan berpikir di atas manusia rata-rata di zaman dan di dunianya--Arab, dari pemuda biasa menjadi kepala negara. Manusia Quraisy yang hidup terlatih dalam kerasnya hidup bersama suku Badui pedalaman, yang kelak hanya diposisikan sebagai penjaga unta oleh pamannya sendiri--Abu Thalib (versi Hazleton)--sebab wibawanya sebagai Quraisy dicopot oleh statusnya sebagai anak yatim-piatu. Muhammad adalah suatu keajaiban, yang bukan berupa keajaiban mistik.

Sayangnya ini bisa berpotensi dipahami demikan: bahwa Muhammad tak lain adalah pemimpin karismatik, piawai, dan visioner berskala lokal jazirah Arab, walaupun instruksi wahyu Allah selalu menyertai ataupun mendahului tindakannya. Padahal Muhammad adalah seorang nabi yang dituntut untuk menyebarkan ajaran Tuhan ke seantero penjuru bumi.

Satu hal yang tak berupaya dijelaskan Hazleton, yaitu dalam proses menerima wahyu, teori atau epistemologi yang dimiliki seorang nabi sehingga bisa menerima wahyu ilahi, ataukah indikator bagaimana Muhammad menjadi tokoh universal dengan wahyu yang dibawanya. Melainkan persoalan ini merujuk begitu saja sekurang-kurangnya pada dua rujukan primer yang dicantumkannya di bagian belakang buku, yaitu Ibnu Ishaq dan At-Thabari.

Mungkin saja Hazleton tidak begitu berkepentingan dengan rasionalisasi itu, sebab dia membicarakan kehadiran Muhammad sebatas konteks zaman dan wilayah kerjanya. Hal yang mungkin saja akan mengundang kecurigaan berikutnya, bahwa begitulah cara orientalis menulis. Berhubung Hazleton adalah seorang perempuan Yahudi yang bercita-cita menjadi Rabi sewaktu dia masih remaja.

Meskipun begitu, Hazleton juga melakukan pembelaan terhadap serangkaian tuduhan kaum orientalis terhadap Muhammad dalam bukunya itu. Terutama stigma libido seksual yang sangat tinggi, dibuktikan dengan istri yang banyak. Kita bisa melihat salah satu dampaknya di masa kini adalah karikatur penghinaan atas Muhammad pada beberapa sampul majalah Charlie Hebdo di Prancis.

Hazleton menepis tudingan semacam itu dengan berupaya menyadarkan mula-mula pada tidak adanya keturunan dari istri-istrinya kecuali Khadijah--dan juga "selir" (?) nya bernama Maria Al-Qibti, pun tidak dengan Aisyah sebagai istri Muhammad yang dominan dikisahkan dalam sejarah Islam.

Alasan itu dilapis dengan argumentasi pernikahan sebagai salah satu strategi dalam mengikat komitmen antar-suku, antar-kabilah, maupun antar-negeri. Hazleton mencitrakan Muhammad tampil memainkan peran ini dengan begitu piawai. Bahwa Muhammad sangat memahami pernikahan--pasca Khadijah--adalah jalan lain untuk membangkitkan kepercayaan dari  pihak yang komitmennya telah diikat. Dengan begitu, Muhammad bisa dengan mudah memperluas pengaruhnya.

Hal lain dan mungkin yang paling hebat dari penggambaran Hazleton akan kepemimpinan Muhammad dalam mengubah tradisi masyarakat Arab, yaitu Muhammad adalah tokoh revolusi tatanan masyarakat Arab yang semula hidup tanpa pemerintahan--melainkan hanya berdasarkan kabilah-kabilah dan suku-suku beserta hierarki kekuatannya--diubah menjadi masyarakat yang terpimpin di bawah pengawasan wahyu, dalam struktur masyarakat yang egalitarian.

Wahyu (Al-Qur'an) itu sendiri kelak adalah mukjizat yang bukan berupa keajaiban supranatural. Melainkan keajaiban dalam hal ilmu pengetahuan, sesuai dengan tipologi manusia Muhammad, makhluk rasional pasca zaman Abrahah.

***

Judul: Pribadi Muhammad: Riwayat Hidup sang Nabi dalam Bingkai Sejarah, Politik, Agama, dan Psikologi
Judul Asli: The First Muslim: The Story of Muhammad
Penulis: Lesley Hazleton
Penerjemah: Adi Toha
Penerbit: PT. Pustaka Alvabet
Tahun: Cet. II, 2015
Tebal: 386 halaman
ISBN: 978-602-9193-74-9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun