Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hanya Soal Keamanan "Sebuah Narasi"

14 Mei 2021   13:19 Diperbarui: 14 Mei 2021   13:28 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ; erindarmd.com


Kita sedang tidak melihat kegaduhan di Negeri ini adalah ansih kegaduhan. Di samping kegaduhan yang tengah terjadi, ada banyak skenarionya

Hal semacam ini  tetap mengalir dari Tahun 1920an hingga saat sekarang. Benar kata Allen S. Whiting;-Ancaman negara-negara besar bagi keamanan Asia, khususnya Indonesia.

Deadlock (kemacetan akan terjadi dimana-mana). Dijalan raya, kota dan desa, ketahanan hukum, stabilitas ekonomi dan lain-lain

Takashi Inoguchi;-melihat ini sebagai gangguan struktural Karena kegaduhan ini merupakan pelajaran khusus semenjak zaman kolonial

Juwono Sudarsono;-pernah menyinggung hal ini,  soal perbedaan pendapat (Dissension) di bidang Agama, etnis dan Ideologi
Lambat laun keamanan menjadi suatu jaringan yang tidak bertepi

Bagaimana pun juga. Di abad penuh ketergantungan ini, suatu negara tidak akan berdiri sendiri. Tapi ini hanya soal keamanan, kita tak perlu panik. 

Dampak ini terlalu besar seperti arus samudera pasifik di pertengahan tahun. Sosial,  agama, hukum dan ekonomi merupakan dampak teratas lingkup nasional. Sedangkan dampak lapisanpaling bawah, hanya pada harga sembako dll dll. 

Itupun pemicu kegaduhan adalah level atas. Bisa jadi, moyang - moyang kita tidak mungkin percaya. Bahawa di abad ini, kita masih berdiri di tanah yang subur dan lembab tetapi masih kekurangan gizi

Itu hanya level bawah. Ataukah ada saat dimana Negara sudah menutup mata dan telinga. Menganggap rakyatnya hanya sebagai beban anggaran?

Itu pun hanya asumsi kosong. Hanya karena soal keamanan apa bisa rakyat dalam kehidupan sehari harinya dapat menambah beban anggaran?

Inilah keanehan asumsi, lagi - lagi hanya soal asumsi keamanan. Bagaimana pun. Kita sama - sama mencari solusinya dan mengeliminir ancaman yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun