Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tingkatkan Semangat Kerja dengan (Self Management)

27 November 2017   05:45 Diperbarui: 27 November 2017   06:16 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi : GudegNet

Setiap orang memiliki cara tersendiri mengembangkan keterampilan diri dengan masing-masing metodenya. Secara ilmiah, ukurannya adalah focus pada keterampilan. 

Keterampilan pengelolaan diri adalah syarat dasar yang di pegang, atau ada dalam diri manusia sebagai potensi-potensi yanh harus dikembangkan, dikelola, didorang, diberdayakan untuk mencapai sebuah kesuksesan. Tepatnya hal ini kita bicara soal ekonomi pengetahuan diri. 

Kunci keberhasilan atau kesuksesan diri kita terletak pada Self Managemen (Manajemen Diri). Sebab keterampilan dalam diri inilah mendorong diri seseorang untuk melakukan aktvitas yang bermanfaat. 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak terlepas dari dua poin utama rencana aktvitas yang di konstruksikan sebagai langkah maju dalam kompetisi hidup yang lebih baik. Keduanya adalah tujuan dan waktu. 

Tujuan sebagaimana kita ketahui, adalah sebagai cita-cita akhir dari sebuah proses perencanaan capaian diri pada tingkat lebih tinggi dengan menggunakan keterampilan dari motivasi dan inspirasi yang ada dalam diri. 

Waktu, disini kita bicara soal pengelolaan waktu. Sebuah rencana kerja memiliki ketentuan waktu sehingga pola kerja disesuaikan berdasarkan durasi waktu yang ditentukan. 

Disamping mendorong keduanya dengan motivasi diri, kita dituntuk harus focus pada perencanaan. Focus yang terkonsentrasi menjadi pemguat dorongan manusia (diri) dalam bertindak cepat tanpa harus menunda-nunda sesuatu yang hendak dia lakukan. 

Banyak orang, memanfaatkan manajemen diri sebagai langkah keluar dari diri yang stres. Tapi bada bajasaan kali ini, focus kita adalah meningkatkan performa diri (pribadi). 

Focus dan kontrol pada diri adalah tanggungjawab pribadi (Person), bisa jadi untuk organisasi lebih luas lagi. Berikut beberapa teori manajemen Control yang di kemukakan oleh pemikir : 

Shelton (1986) dalam Mashut,(1997)- Yang menggunakan istilah Self-control berkenaan dengan tingkah laku yang menghargai klien dalam memikul tanggung jawab pada kegiatan mereka sendiri melalui pemanipulasian peristiwa internal dan eksternal

Cormier & Cormier (1991) "Self management is a process in which client direct their own behavior change with any one therapeutic strategy or a combination strategies".  

Dapat di artikan pendapat Cormier & Cormier (1991)- adalah Self nanagement merupakan suatu proses dimana klien mengarahkan sendiri pengubahan perilakunya dengan satu strategi atau gabungan strategi

Dari kedua pernyataan diatas, dapat kita simpulkan bahwa tanggungjawab bagi diri baik internal dan eksternal untuk mengarahkan diri kita adalah menggabungkan perilaku dan strategi. 

Penggabungan kedua hal ini adalah inti dari manajemen diri yang harus dipegang, diketahui oleh masing-masing kita dalam melakukan aktivitas keseharaian. Sebab, begitu pentingnay seseorang memiliki potensi untuk memenej dirinya baik itu cara berpikir dan tindakan. 

Dalam artikel Tammy Febriani (2016) dengan tema "Pentingnya Memiliki Self Managemnt). Febriani mempertegas bahwa tak hanya perlu memiliki kemampuan time management, Anda juga harus memiliki kemampuan self management. & Self management atau manajemen diri ini merupakan kemampuan untuk mengontrol diri dalam pemikiran dan tindakan untuk masa depan Anda yang lebih baik. 

Anda, menurut Febriani. Harus bisa melakukan beberapa hal untuk memiliki kemampuan self management tersebut diantaranya : Prioritas, disiplin, motivasi dan evaluasi. 

Tujuan keempat hal diatas, dapat ditafsirkan sebagai metode sistematis yang secara struktural harus ada pada diri kita, mencapai tujuan dengan periorotas tertentu dan melatih diri kita sendiri menjadi manusia disiplin. Seterusnya, motivasi tanpa perlu datang atau bersumber dari luar. Jadikan diri kita adalah motivasi dasar untuk melakukan suatu aktivitas. 

Jika ketiganya sudah dapat kita lakukan, maka altivitas yang sudah dilewati, kembali lagi kita melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana output yang kita dapat dan selanjut membuat data perioritas dalam sebuah program dan melanjutnya kembali. 

Hal yang kita lakukan, untuk empat hal diatas hampir sama dengan realisasi fungsi manajemen, yakni rencana, organisir, aktualisasi (realisasi), kontrol dan evalusi. 

Disamping itu, self manajemen memgarahkan kita pada cara-cara atau bisa jadi gaya dalam pengelolaan diri. Untuk menjamin aktivitas kita menjadi lebih efektif dan efisian.

Aktivitas self manajemen pada jaminan efisien dan efektif. Kita memahami prinsip dasar perilaku kita sendiri, sehingga cara berpikir kita tetap pada cara berpikir sehat, sistematis dan konsisten pada rencana aktivitas seperti empat teknik yang menjadi penekanan Febriani diatas. 

Biasanya, banyak orang menggunakan akal sehat, cara berpikir sehat Merek yang sistemati untuk melupakan sesuatu hal yang terjadi sebelumnya, semacam kegagalan, atau kelalaian dalam bertugas dan sebagainya. 

Baum  (2005) menyarankan  bahwa  impulsif,  kebiasaan  buruk,  dan  penundaan adalah  produk  dari  perangkap  penguatan  alami  yang  ada  di  mana  konsekuensi langsung  tetapi  lebih  kecil memiliki  pengaruh  lebih  besar  pada  perilaku  kita  dari hasil  yang  lebih  signifikan  yang diletakkan.

Manajemen diri menyediakan  satu strategi untuk menghindari efek buruk dari perangkap penguatan. 

Seseorang dapat menggunakan strategi pengelolaan diri untuk mengatur konsekuensi langsung, yang akan mengatasi konsekuensi-konsekuensi   untuk menjaga perilaku yang merusak diri sendiri.

Artinya, Baum (2005) menekankan pada perilaku buruk individu-individu yang dampaknya akan merugikan dirinya, lingkuan dan orang lain atau kerugian secara kolektif.

Hal yang sama, manajemen diri mengajarkan banyak orang terutama dalam dunia olahraga. Mendorong performa dalam kompetesi seperti bola, tenis, karate dan sebagainya adalah sebagai respek atau respon positif seseorang terhadap saingan secara sehat untuk tujuan dirinya. 

Meningkatkan performa diri untuk tercapainya sesuatu tujuan yang kita lakukan dengan pengelolaan diri (self management). Performance yang di maksud adalah membangun semangat kerja yang hampir sama nilainya seperti motivasi. Kerja yang efisien adalah kerja dengan menggunakan kekuatan performance dalam diri sendiri. 

Selanjutnya, setelah performance menjadi kerja efisien. Kita menggunakan integritas. Diaini integritas bertujuan menjaga agar kerja kita mengalami perkembangan. Tidak melakukan kerja yang sama berulang kali tanpa inovasi. 

Kerja efektif yang kita bangun dari diri sendiri dengan maksud, untuk menjauhkan intervensi kepentingan atau camour tangan. Kerja kita yang efektif adalah kerja yang independen.

Selain itu, focus adalah hal penting untuk kerja yang efektif dan efisien. Tujuan focusnya kita agar terkonsentrasi pada suatu kerja, tindakan sehingga untuk mencapai tujuan akhir, kita lebih mudah melakukannya. 

Focus memiliki banyak kemudahan, sejauh orang atau diri kita melakukan kerja tidak konsisten, maka sama halnya dengan konsentrasi kita belum full sehingga tujuan tidak akan dijamin untuk di capai. 

Setelah semuanya  (Performance, Integritas dan Focus) diatas sudah dilakukan, maka selanjutnya jaminan keamanan kerja menjadi tahap alhir dari kerja kita. Tujuannya pun sangat sederhana, untuk memberikan keluwesan hak kerja kita. 

Tujuan melakukan atau menjauhkan diri kita dari kerja yang tidak efektif melalui benerapa tahap diatas, dapat kita simpulkan bahwa  : Kerja yang efektif dan efisien adalah kerja dengan performa yang terkonsentrasi pada integritas diri, serta focus pada tujuan suatu kerja yang ketika pada waktu bersamaan terdapat kendala maka secepatnya melakukan pengamanan kerja terhadap tujuan yang hendak dicapai.

Begitulah cara kerja Self manajemen untuk mencapai tujuan kerja yang efektif dan efisien. Langkah-langkah ini terkontrol sistem keamanan kerja dan pengendali dalam diri sendiri untuk mempengaruhi lingkungan kerja. 

Sebab biasanya, hal umum yang kita temukan adalah pekerja (diri kita) seringkali dipengaruhi oleh budaya organisasi atau lingkungan tempat kita kerja. Sehingga skill dan performance diri kita yang sangat berpotensi tidak dapat di gunakan sebagai kekuatan mencapai tujuan kerja. 

Mengutip tulis Jack Suess dalam Educause review dengan tema Power to the People: Why Self-Management Is Important 14 September 2015- At the core of self-management are three skills everyone must develop: 

1. learning to manage your commitments and time

2. cultivating the motivation and capability to learn new things on your own in support of your work; and

3. building and nurturing your personal network. 

With those three skills, you will be successful, though they may not make you a star. 

Maksud dari pernyataan Jack Suess diatas adalah Inti pengelolaan diri adalah tiga keterampilan yang harus dimiliki setiap orang :

1. belajar mengelola komitmen dan waktu Anda

2. menumbuhkan motivasi dan kemampuan untuk belajar hal baru sendiri untuk mendukung pekerjaan Anda; dan

3.  membangun dan memelihara jaringan pribadi Anda. 

Menurut Jack Suess dengan ketiganya, Anda akan sukses, meski mungkin mereka tidak menjadikan Anda bintang.

Dari pendapat Jack Sues diatas, dapat kita ambil defenisinya dalam hal meningkatkan performance dengan self managemen adalah yang paling utama perkara waktu. 

Biasanya, kealpaan kita dalam kerja-kerja adalah keterlambatan waktu sebab ketidakkonsistennya kita pada waktu kerja. Hal kedua, dalam membangun performa kita mencapai tujuan kerja yang efektif dan efisien adalah dengan memotivasi diri. Tujuan memotivasi diri adalah dukungan untuk kita melakukan langkah-langkah taktis mencapai sebuah tujuan. 

Hal ketiga dalam membangun performance dengan self Management adalah bangun hubungan atau networking kita, dan menjaganya dengan sebaik mungkin. Menghindari konflik, sebab konflik internal diri kita akan keluar sebagai tindakan negatif dan dapat menghambat kerja kita. 

Olehnya itu, kunci keberhasilan atau kesuksesan diri kita terletak pada Self Managemen (Manajemen Diri). Sebab keterampilan dalam diri inilah mendorong diri seseorang untuk melakukan aktvitas, meningkatkan semangat kerja dan tentunya bermanfaat bagi diri kita, teman, family, lingkungan dan orang banyak. 

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun