Mohon tunggu...
adhes aufa guruh sadewa
adhes aufa guruh sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030135 UIN Sunan Kalijaga

bisnis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Kasus Suap dan Gratifikasi Sebesar Lebih dari 100 Miliar

8 Maret 2024   16:20 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:20 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ganjar Pranowo diduga menerima suap dan gratifikasi dari Direktur Utama Bank Jateng dalam kurun waktu 2014 sampai 2023. Ganjar Prannowo dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Indonesia Police Watch (IPW).

IPW menyebut capres yang diusung oleh partai PDI Perjuangan ini menerima aliran dana gratifikasi dan suap dari Direktur Bank Jateng saat Ganjar masih menjabat sebagai Gubernur Jateng. Totoal suap dan gratifikasi diduga mencapai lebih dari 100 miliar.

Selain Ganjar, IPWjuga melaporkan mantan Direktur Utama Bank Jateng yang bernama Supriyanto.

"Aliran dana dari beberapa perusahaan asuransi dalam bentuk cashback kepada direksi Bank Jateng yang diduga terjadi dari 2014 sampai 2023." Kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Selasa, 5 Maret 2024.

Lebih lanjut, Sugeng menyebut nilai cashback tersebut mencapai 16%.

"16% itu dialokasikan kepada 3 pihak. 5% untuk oporasional Bank Jateng, 5,5% untuk pemegang saham Bank Jateng yang terdiri dari pemerintah daerah atau kepaa-kepala daerah, dan 5,5% diberikan kepada pemegang saham pengendali Bank Jateng yang diduga adalan kepala daerah Jawa Tengah dengan inisial GP." Tutur Sugeng.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut membernarkan berita laporan dari IPW. Juru bicara KPK, Ali Fikri menyebut KPK akan memverifikasi dan berkoordinasi dengan IPW soal pengumpulan data dan bukti sesuai standar prosedut KPK.

Sementara itu, Ganjar Pranowo dengan tegas membantah tuduhan yang dilontarkan IPW tersebut. "Saya tidak pernah menerima pemberian atau gratifikasi dari yang dia tuduhkan," kata Ganjar dikutip dari Merindink dari Kompas TV.

Sementara juru bicara Tim Pemenang Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Chico Hakim, menunding laporan yang dilontarkan pada Ganjar terkait dugaan suap dan gratifikasi tersebut adalah sebuah Gerakan politik.

Hebohnya berita ini membuat warganet teringat kembali dengan perkataan Fahri Hamzah pada tanggal 8 Januari 2024 lalu. Politii yang kini menjabat Waketum Partai Gelora itu mengajak pengikutnya bertaruh untuk menebak calon presiden/wakil presiden yang akan menjadi tersangka usai kalah pemilu. "siapa calon yang jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?". Kata Fahri Hamzah daru unggahan media sosial miliknya. Banyak warganet yang curiga pelaporan tersebut bermuatan politis, pasalnya Ganjar Pranowo merupakan kandidat Pilpres 2024 yang kerap menyuarakan hak angket terkait kecurangan Pemilu 2024.

Berita ini tentu sangat menyita banyak perhatian warganet, pasalnya ditengah keributan yang terjadi diantara para pasangan calon presiden dan wakil presiden kabar tentang suap dan gratifikasi akan sangat berpengaruh suara pendukung pasangan calon presiden nomor urut 03, karena ini berkaitan tentang korupsi yang itu adalah kasus yang sangat sensitif di negara Indonesia, jika berita ini terbukti kebenarannya maka akankah capres Ganjar Pranowo akan tetap maju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun