Anies, Sarjana Ekonomi, Mengajar Kuliah Umum Bahasa dan Sastra?
Dilihat dari rekam jejaknya, Anies bukanlah lulusan ataupun seseorang yang bergelut di bidang bahasa dan sastra, melainkan lulusan sarjana ekonomi. Dalam kesempatannya ia bertanya-tanya juga mengapa yang diundang malah sarjana ekonomi.Â
"Meningkatkan rasa cinta tanah air melalui pendidikan bahasa dan sastra yang diundang adalah sarjana ekonomi, saya seperti menggarami air laut," tuturnya.
Ungkapan ini menarik dalam kajian deiksis sosial. Anies merendahkan dirinya dengan membandingkan perannya sebagai "Sarjana Ekonomi" dalam forum akademik sastra seolah tidak sepadan. Namun, secara pragmatik ini adalah strategi kesantunan positif (Brown dan Levinson, 1987) yang bertujuan membangun kedekatan dengan audiens. Ia juga menyiratkan humor implisit sebagai trategi mempertahankan citra rendah hati sekaligus menegaskan kompetensinya melalui pengalaman sebelumnya di bidang pendidikan.
Alasan Lain Anies Bisa Mengajar Kuliah Umum di FPBS UPI
Selain karena kedekatan hubungan, jika ditelusuri dari sejarahnya, semasa Anies menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2014-2016), ia membuat program pemberdayaan seni dan sastra yang bernama Belajar Bersama Maestro.Â
Kemudian alasan lainnya yakni Anies begitu dekat dengan pemberdayaan guru. Ia menjadi inisiator ketika program Indonesia Mengajar yang memberdayakan dan mengembangkan lema atau kata baru setiap tahunnya pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.Â
Salah satu postingan menfess UPI di X mempertanyakan alasan kehadiran Anies pada kuliah umum bahasa dan sastra, meskipun lulusan sarjana ekonomi, "Nder, dulu beliau Mendikbud juga inisiator program 'Indonesia Mengajar', value yang ada di sana tuh, ya, sangat capable untuk sharing di kuliah umum FPBS kemarin," ketik V di komentar postingan.Â
Paragraf sebelumnya menyiratkan presupposisi bahwa pembaca sudah tahu siapa Anies, pengaruhnya dalam pendidikan dan posisinya sebagai Mendikbud relevan dalam ranah bahasa dan sastra. Presuposisi ini penting karena membuat teks lebih mengalir tanpa harus menjelaskan latar belakang secara panjang lebar. Namun, dari sisi pragmatik memperlihatkan  bagaimana informasi yang dianggap diketahui bersama digunakan untuk membangun legitimasi.
Meskipun begitu, ada juga komentar yang mengatakan Anies dahulu seorang Mendikbud dan bekerja sama dengan Prof. Dr. Dadang Sunendar. M. Hum., Dosen Program Studi Prancis yang sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa Nasional. Saat itu, dibuatlah program untuk memperkaya lema Bahasa Indonesia dalam KBBI. Â
Jadi, itulah beberapa alasan kehadiran Anies Rasyid Baswedan dalam kuliah umum bahasa dan sastra. Meskipun Anies lulusan ekonomi, tetapi ada beberapa alasan ia mengajar di FPBS. Mulai dari kedekatan hubungan dengan civitas akademik UPI, menjadi Mendikbud, menjalankan Program Belajar Bersama Maestro, dan Indonesia Mengajar.Â