Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mampukah Gojek Berjaya di Malaysia?

22 Agustus 2019   08:48 Diperbarui: 22 Agustus 2019   08:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo baru, daerah operasional baru (doc.Gojek.com/ed.Wahyuni)

Aplikasi Gojek Indonesia akhirnya berhasil mendapatkan persetujuan dari pemerintah Malaysia untuk beroperasi di Negeri Jiran tersebut sekaligus menjadi kompetitor Grab, aplikasi berbasis angkutan transportasi raksasa asal Singapura, yang sudah lebih dulu mengaspal di sana (Nikkei Asian Review, 21 Agustus 2019).

Gojek yang menyebut dirinya sebagai aplikasi super saat ini menawarkan 20 jenis layanan dalam platformnya bagi jutaan pengguna di lima negara Asia Tenggara dan Malaysia merupakan medan operasional kelimanya.

Pengajuan Gojek disetujui dalam sebuah rapat kabinet mingguan yang dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad. 

Konon keputusan tersebut dibuat beberapa hari setelah pendiri Gojek, Nadiem Makarim, bertemu dengan Mahathir di kantor perdana menteri di ibukota administratif Putrajaya.

Kunjungan Nadiem ke Malaysia adalah untuk menghadiri sejumlah rapat bisnis, termasuk dengan Menteri Transportasi Anthony Loke serta Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Syaadiq Syed Rahman.

Menteri Pembangunan Kewirausahaan Redzuan Yusof mengungkapkan bahwa kabinet telah lama mendiskusikan proposal yang diajukan Gojek sebelum akhirnya sepakat memberikan lampu hijau.

"Pada prinsipnya cabinet telah menyetujui pelayanan Gojek diimplementasikan."Papar Redzuan,"Menteri Pemuda dan Olahraga serta Menteri Transportasi telah diminta untuk bekerjasama dan mendiskusikan berbagai peraturan yang harus disesuaikan secara hukum atau dibuat untuk memungkinkan layanan tersebut bisa diimplementasikan di negeri ini."

Dia juga menekankan pentingnya menjamin bahwa apapun yang diimplementasikan 'tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku'.

Tahun lalu Malaysia menghapus legalisasi layanan jasa angkutan penumpang menggunakan sepeda motor dalam rangka perlindungan pengendara dan penumpangnya. Tahun 2017 pemerintah melarang penyedia jasa layanan ojek motor lokal Dego Ride karena pertimbangan keselamatan.

Sebuah analisa yang dilakukan oleh Kementerian Transportasi menemukan bahwa resiko kecelakaan fatal yang melibatkan sepeda motor 42.5 kali lebih tinggi dari bis dan 16 kali lebih tinggi dibanding mobil.

Seperti masa-masa awal beroperasinya di Indonesia, Gojek pun harus bersiap menghadapi sejumlah tantangan di sana. Sejumlah pengusaha taksi mengancam akan turun ke jalan untuk menggelar aksi protes bila Gojek diijinkan beroperasi di Malaysia.

Shamsubahrin Ismail, pendiri Big Blue Taxi Services, mengatakan bahwa asosiasi pengusaha taksi menentang pengenalan jasa-jasa layanan berbasis ojek motor di Malyasia dan menginginkan pemerintah lebih fokus menciptakan situasi berkompetisi sehat antar perusahaan-perusahaan berbasis layanan ojek motor dengan para pengemudi taksi.

"Karir sebagai pengendara Gojek tidak menjamin masa depan yang menjanjikan, generasi muda kita layak mendapatkan yang lebih baik dari itu."Tambah Shamsubahrin.

Gojek yang berdiri di Indonesia tahun 2010 sebagai penyedia layanan ojek motor yang diakses penumpang melalui telpon kini telah berevolusi menjadi sebuah aplikasi bermilai lebih dari USD 10 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun