Shamsubahrin Ismail, pendiri Big Blue Taxi Services, mengatakan bahwa asosiasi pengusaha taksi menentang pengenalan jasa-jasa layanan berbasis ojek motor di Malyasia dan menginginkan pemerintah lebih fokus menciptakan situasi berkompetisi sehat antar perusahaan-perusahaan berbasis layanan ojek motor dengan para pengemudi taksi.
"Karir sebagai pengendara Gojek tidak menjamin masa depan yang menjanjikan, generasi muda kita layak mendapatkan yang lebih baik dari itu."Tambah Shamsubahrin.
Gojek yang berdiri di Indonesia tahun 2010 sebagai penyedia layanan ojek motor yang diakses penumpang melalui telpon kini telah berevolusi menjadi sebuah aplikasi bermilai lebih dari USD 10 juta.