Mohon tunggu...
Sabiq Syinjuri
Sabiq Syinjuri Mohon Tunggu... Hamba Tuhan

Tentang Segalanya Yang Semoga Bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Periodisasi Tafsir Al-Qur'an Menurut Walid Saleh

20 Februari 2025   05:41 Diperbarui: 20 Februari 2025   05:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman hidup bagi umat Islam. Didalamnya terkandung ajaran-ajaran keagamaan yang mencakup semua aspek kehidupan, baik yang berhubungan dengan Tuhan ataupun dengan sesama manusia. Namun ajaran-ajarannya masih merupakan secara global, diperlukan penafsiran-penafsiran tekstual dan kontekstual dalam memahami inti dari nilai-nilai yang terkandung didalamnya. 

Tentu dimasa-masa awal keislamaan penafsiran Al-Quran dipegang penuh otoritasnya oleh Nabi Muhammad SAW, beliaulah yang langsung menafsirkan apa yang dimaksud oleh Al-Quran baik dengan ucapan atau perbuatannya. Setelah beliau wafat, umat Islam semakin berkembang pesat dan tersebar luas serta perkembangan zamanpun mengalami kejadian-kejadian terbarukan. Dari sinilah mulai peran para intelektual muslim dalam menyelesaikan persoalan-persoalan ummat terkhusus dalam upaya penafsiran Al-Quran terhadap persoalan-persoalan baru yang semakin kompleks. 

Perjalanan keilmuan tafsir sangatlah panjang perkembangannya, untuk memudahkan pengklasifikasiannya berikut ini merupakan periodisasi penafsiran Al-Quran menurut Walid Saleh: 

1. Periode Klasik Awal Penafsiran 

Pada periode ini menggunakan metode sanad dan rasional yang dipadukan menjadi satu dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh aspek gramatikal kebahasaaan yang pada saat itu sedang dalam proses formalisasi kodifikasi ilmu gramatikal bahasa arab. 

Imam Maturidi (w. 333 H/904 M) dan Muqatil ibn Sulaiman (w. 150 H/ 767 M) adalah salah satu intelektual muslim yang lahir pada masa ini dan Muqatil adalah seorang mufassir pertama yang menafsirkan Al-Quran seacara utuh. Sebelumnya telah banyak para intelektual muslim yang menafsirkan Al-Quran hanya sebatas terhadap ayat dan surat tertentu yang dipandang butuh akan tafsirannya. Namun pada periode ini juga muncul dua kelompok antimainstream yaitu, kelompok syiah yang berpendapat bahwa penafsiran AlQuran hanya dilakukan oleh para imam mereka dan kelompok sunni ekstrem yang berpendapat penafsiran Al-Quran hanya bisa dilakukan lewat hadist rasul saja. 

2. Periode Klasik 

Periode ini dimulai sejak munculnya aliran Tafsir Nishaphuri dan perkembangan keilmuan tafsir untuk pertama kalinya berpusat di dunia Islam bagian timur. Para penulis dari Nishapur, terutama al-Tha`labi (w. 427/1035) dan al-Waidi (w. 468/1078), menjadi penulis terpenting pada periode ini. Pada periode ini kitab tafsir ditulis dengan menggunakan metode keselarasan penggabungan antara dimensi teologi, filologi dan mistisisme. Sehingga karya-karya pada periode ini sangatlah menarik dan tetap popular selama berabad-abad setelahnya. 

3. Periode Retoris 

Periode ini dimulai setelah revolusi sastra yang dipelopori oleh Abdul Qahir al-Jurjani (w. 471/1078). Oleh karena itu para mufassir diperiode ini menggunakan metode pendekatan teologi, filologi, mistisisme, dan retorika dalam menafsirkan Al-Quran. Salah satu mufassir terkenal dan terbaik pada periode ini adalah al-Zamakhshari (w. 538/1144) penulis tafsir Al-Qur'an al-Kashshaf yang sangat fenomenal. Bahkan para mufassir terkenal seperti alRazi (w. 604/1207) dan al-Bayawi (w. 719/1311) terus menggunakan al-Kashshaf sebagai model tafsir Al-Qur'an dan untuk pertama kalinya dalam periode ini tafsir AlQur'an universal pertama di dunia Islam yang ditulis oleh seorang pemuka Mu'tazilah dibaca dan daiakui kehebatannya oleh seluruh kelompok aliran muslim dunia. 

4. Periode Gloss

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun