Mohon tunggu...
Sabili Blopa
Sabili Blopa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berkenalan Lebih Dekat dengan Novel "Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990"

27 Februari 2018   18:48 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:53 2927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Belakangan ini masyarakat khususnya kalangan anak muda tengah gempar karena menemukan sosok idola baru. Ya, siapa lagi kalau bukan Dilan. Dilan menjadi terkenal karena filmnya "Dilan 1990" yang baru keluar di bioskop pata tanggal 25 Januari kemarin. Dilihat dari jumlah penontonnya yang mencapai 6.001.000 penonton setelah tayang selama 30 hari, nampaknya masyarakat sangat antusias dengan film ini. 

Bahkan ada beberapa orang yang rela menonton hingga 2-3 kali untuk kembali terbawa perasaan karena kata-kata dan perbuatan Dilan yang bisa membuat senyum-senyum sendiri ketika menonton film ini.

Kesuksesan film ini tentunya tak luput dari novel adaptasinya yang berjudul "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" karya penulis terkenal Pidi Baiq. Novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 sendiri menceritakan tentang perjalanan cinta Milea sang tokoh utama bersama Dilan yang merupakan panglima tempur geng motor di sekolah barunya. 

Milea yang bernama lengkap Milea Adnan Hussain merupakan putri seorang prajurit tentara yang baru pindah bertugas dari Jakarta ke Bandung pada tahun 1990. Pertemuan pertama mereka terbilang cukup unik karena saat itu Dilan menghampiri Milea yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah dan meramal bahwa mereka akan bertemu di kantin. Seperti yang dikutip pada penggalan cerita berikut:

"Aku ramal, nanti kita bertemu di kantin."-halaman 20

Tetapi ramalan Dilan tersebut salah karena Milea ada urusan bersama teman kelasnya. Kemudian Dilan menyampaikan surat yang berisi permohonan maaf sekaligus ramalan ke-2 yang dititipkan ke Piyan, salah satu sahabat karib Dilan. Isi surat tersebut adalah:

"Milea, ramalanku, kita akan bertemu di kantin. Ternyata salah. Maaf, tapi aku ingin meramal lagi: besok kita akan bertemu."-- halaman 22

Tetapi Milea berfikir bahwa ramalan itu akan gagal lagi karena besok adalah hari Minggu. Seperti kutipan berikut:

"Apa? Besok bertemu? Bukankah besok itu hari Minggu? Aku langsung bisa nebak: ramalannya sudah pasti gagal lagi. Bagaimana bisa bertemu, kalau tidak di sekolah?"- halaman 23

Namun, ternyata ramalan Dilan kali ini benar. Dilan datang ke rumah Milea untuk menyampaikan surat undangannya yang isinya:

"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu." -- halaman 27

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun