Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Risalah tentang Doa: Instrumen Bernegosiasi dan Menawar Takdir Tuhan

7 April 2024   15:06 Diperbarui: 7 April 2024   16:29 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" "

"Aku (Allah swt) mengikuti persangkaan hamba-Ku"

Hadits qudsi ini mengisyaratkan Allah swt seolah-olah berkata begini: kenapa kau meragukan kemampuan-Ku untuk mengabulkan doa-doa kalian, padahal Aku adalah Zat yang Maha dalam segala persoalan.

Kenapa kalian meragukan kemampuan-Ku untuk memberimu rezki berlimpah? Bukankah salah satu sifat-Ku adalah Razzaq (Maha Pemberi Rezki).

Kenapa kalian meragukan perkenan-Ku untuk memberimu kesehatan dan keselamatan? Bukankah salah satu sifat-Ku adalah rahim "Maha Pemurah" dalam segala hal.

Kenapa kalian meragukan perkenan-Ku untuk mengampuni dosa-dosa kalian? Bukankah salah satu sifat-Ku adalah gaffar (Maha Pengampun).

Meragukan Kemahakuasaan Allah untuk mengabulkan doa bisa dimaknai sebagai tindakan yang mencederai bobot keimanan seorang hamba.

Hubungan antara Doa - Hukum sebab akibat - Kemutlakan Kehendak Allah

Adakah hubungan antar doa dan hukum sebab-akibat (kausalitas)? Secara logika, seharusnya memang ada hubungan sebab akibat antara doa di satu sisi dan respons terhadap doa tersebut di sisi yang lain.

Namun, kita tidak bisa memaksakan sesuatu kepada Allah swt. Artinya, kita tidak bisa mengatakan, misalnya, setelah meyakini saya memenuhi semua syarat untuk dipenuhi keinginan saya, maka seharusnya Allah swt mengabulkan doa saya.

Sebab salah satu syarat utama keutuhan keimanan, termasuk dalam berdoa, adalah meyakini Kemahamutlakan Allah swt, dalam pengertian bahwa Allah swt tidak memerlukan syarat tertentu untuk mengabulkan, mengalihkan, menunda atau menolak doa hambanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun