Selanjutnya, pada Senin, 05 Nopember 2018, pukul 10.55 WIB, divisi teknis (melalui nomor 021-50200917) menelepon kembali, dan lagi-lagi bertanya dan mengkonfirmasi: apa benar saya mau berhenti berlangganan? Dan saya pun kembali mengiyakan, dan memintanya kapan mau dicabut/diambil peralatannya?
Mbak-nya yang menelepon malah bilang begini: nanti akan dibambil peralatan internet XL-nya saja dulu.
Saya lalu menimpalinya, kenapa nggak sekalian peralatan MNC Vision-nya? Kan pengajuan saya adalah berhenti berlangganan MNC Vision.
Mbak-nya menjawab: baik, saya coba data ulang (saya nggak paham yang dimaksud mendata ulang dan apanya yang didata ulang).
Kemudian, pada Selasa, 06 Nopember 2018, pukul 09.54 WIB, divisi teknis menelepon lagi (melalui nomor 021-50200916), dan lagi-lagi bertanya untuk mengkonfirmasi: apa benar saya mau berhenti berlangganan? Dan untuk ke sekian kalinya, saya menegaskan lagi: iya mbak, saya minta diputus dan mau berhenti berlangganan MNC Vision.
Mbak-nya menjawab: baik, tapi kami mau membuat laporannya dulu (lagi-lagi, saya tidak paham: laporan apa lagi yang dimaksud).
Karena sudah menelepon ke customer service satu kali, dan divisi teknis MNC Vision juga sudah tiga kali menelepon saya untuk mengkonfirmasi, tapi tidak ada juga tindak lanjutnya, terang saja, saya mulai jengkel.
Saya membatin: kok terkesan susah banget sih kalau mau berhenti berlangganan MNC Vision.
Akhirnya pada Selasa, 06 Nopember 2018 (pukul 06.08 WIB), saya kembali menelepon custumer service MNC Vision, untuk mempertanyakan sekaligus memprotes: kenapa belum ada tindak lanjut terhadap laporan permintaan saya untuk pemutusan langganan MNC Vison saya?
Dan seperti biasanya, mbak yang menerima telepon dengan ramah bertanya ulang lagi tentang nomor pelanggan, nomor kartu decoder dan bla-bla. Termasuk soal alasan saya mau berhenti berlangganan MNC Vision.
Karena saya sudah menyampaikan semuanya sejak pertama kali mengajukan pemutusan langganan pada telepon pertama (Kamis, 01 Nopember 2018), maka saya tambah jengkel, dan kembali menegaskan bahwa alasan mau berhenti sudah saya sampaikan sebelumnya, Mbak. Mestinya sudah tercatat di database sesuai nomor pelaporan saya.