Mohon tunggu...
Sabar Riyanto
Sabar Riyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Love me ONCE, i'll love you TWICE

People often calls me a quiet person, but little did they know im actually a talkative person but only around the people whom i'm comfortable with

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Bimbingan Belajar dengan Metode Diskusi di Tengah Pandemi

14 April 2021   17:31 Diperbarui: 19 Mei 2021   20:49 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kegiatan bimbingan belajar

#BelajarDiRumahAja - Pandemi COVID-19 yang sudah terjadi setahun lamanya sampai saat ini memang membuat segala macam aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Akibat pandemi COVID-19 ini berbagai macam sektor dalam negeri menjadi lumpuh, tidak terkecuali pada sektor pendidikan. Pandemi yang berkepanjangan ini memaksa siswa, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua untuk sepakat melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah. 

Kegiatan pembelajaran dari rumah ini tentu saja memiliki kendala tersendiri, misalnya para siswa diharuskan memiliki smartphone atau laptop sendiri untuk dapat menerima tugas-tugas yang diberikan oleh guru, sehingga hal ini menimbulkan kesenjangan dalam hasil belajar karena faktor sosial ekonomi. Dalam pembelajaran di rumah guru juga cenderung hanya memberikan tugas terus-menerus hingga melampaui kapasitas siswa. Selain itu karena minimnya interaksi dengan guru, teman, serta lingkungan mengakumulasi stres pada siswa yang menyebabkan penurunan motivasi dalam belajar.

Melihat kondisi ini, Sabar Riyanto, mahasiswa Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Purworejo berinisiatif untuk mengadakan program Bimbingan Belajar (Bimbel) gratis untuk siswa-siswa SD Negeri 2 Kaligintung yang bertempat tinggal di sekitar rumahnya. Hanya saja ia memiliki metode pembelajarannya sendiri.

Mas Sabar, kerap ia disapa oleh anak-anak, memulai bimbingan belajar ini dari awal Maret 2021 lalu. Program ini berawal dari tugas salah satu mata kuliah di kampusnya yang mengharuskan ia untuk mengadakan kegiatan bimbingan belajar di rumah sebanyak tiga kali pertemuan kepada anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Respons anak-anak sangat baik, sehingga ia memutuskan untuk tetap terus mengadakan bimbingan belajar kepada anak-anak walaupun sebenarnya tugasnya sudah selesai sejak lama.

Metode pembelajaran yang ia gunakan adalah metode diskusi tanya jawab. Setiap awal pembelajaran ia akan membagi anak-anak menjadi dua kelompok belajar untuk mengadakan diskusi terkait materi pelajaran. Mas Sabar meluangkan waktunya sebanyak 2 jam setiap hari Minggu untuk mengajar anak-anak. Biasanya Mas Sabar mengajar setiap pukul 09.00 - 11.00 pagi atau pukul 18.30 - 20.30 sesuai kesepakatan dengan anak-anak serta orang tua anak yang biasanya dibahas di grup whatsapp sebelum kegiatan bimbel.

"Jadi setiap awal kegiatan saya akan membagi anak-anak menjadi dua kelompok, tiap kelompok berisi dua sampai tiga anak. Karena kebetulan semua anak ajar saya adalah siswa kelas 5 SD, maka pembelajaran jadi lebih mudah dan terarah. Materi yang saya ajarkan beragam, biasanya saya menyesuaikan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka di sekolah", tutur mahasiswa semester dua ini.

"Misalnya, pembelajaran terakhir kami, anak-anak mendapat tugas yang berhubungan dengan materi ajar 'zat tunggal dan campuran', maka saya juga menyesuaikan materi yang akan saya ajarkan yaitu yang berhubungan dengan zat dan campuran. Sebelum berangkat bimbel, anak-anak saya instruksikan untuk membawa bahan-bahan seperti pasir, garam, gula, kopi, tanah sebagai alat penunjang pembelajaran materi yang akan saya ajarkan. Pertama saya memperagakan serta menjelaskan tentang materi zat dan campuran dengan bantuan alat dan bahan yang sudah dibawa oleh anak-anak dan yang sudah saya sediakan sendiri. Pembelajaran di SD memang harus menggunakan alat peraga dan pendekatan kontekstual agar anak-anak mudah paham. Setelah saya menjelaskan, saya lalu menginstruksikan anak-anak untuk berdiskusi tentang materi yang baru saja saya ajarkan. Lalu menjelang akhir kegiatan belajar mengajar, kami akan mengerjakan dan membahas bersama tugas-tugas yang diberikan oleh guru anak-anak", tambahnya.

Menurut mas Sabar, kegiatan bimbingan belajarnya mendapat respons yang sangat positif dari para orang tua anak-anak.

"Para orang tua anak-anak memberikan respons yang sangat baik, mereka sehari-hari melakukan pekerjaan mereka masing-masing, jadi tidak bisa selalu mengontrol kegiatan belajar anak di rumah, sehingga tak jarang anak-anak hanya bermain seharian tanpa mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. Saya sangat bersyukur dengan respons para orang tua terhadap kegiatan bimbel yang saya lakukan. Saya sangat prihatin dengan situasi anak-anak di tengah pandemi saat ini. Jika dibiarkan terus seperti itu saya yakin anak-anak akan kesulitan mengikuti materi yang hanya diberikan oleh guru secara online tanpa penjelasan sama sekali", ujarnya.

Di sela-sela kepadatan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa, tentu saja tidak mudah untuk membagi waktu mengajar anak-anak dan mengerjakan tugasnya sendiri, tetapi itu tidak menjadi hambatan bagi mas Sabar untuk tetap melaksanakan kegiatan bimbingan belajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun