Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sugeng Tindhak", Didi Kempot, Lelaki yang Menggenggam Patah Hati

8 Mei 2020   01:18 Diperbarui: 8 Mei 2020   01:57 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.republika.co.id

"Bapak banget le". Ujarnya dramatis suatu hari. Dirumahnya, Didi Kempot secara khidmat beliau letakkan satu frame bersama John Coltrane, Jonah Jones dan The Beattles.

Dititik itulah Didi Kempot mudah untuk diterima semua golongan, jejak di awal karirnya yang dirintis dari nol membuat dirinya paham perasaan di lapis bawah. Ditambah soal lirik yang secara geografis menempatkan Didi Kempot layak untuk menjadi duta pariwisata.

Saya pun sebagai buruh proyek seringkali mak jleb ketika mendengar lirik lagu Ora Iso Mulih.

Mak bapak aku ora biso mulih..

Bakdo iki atiku sedih..

Mak bapak aku ora teko

Neng kene aku isih kerjo

Mung donga lan pujimu

Sing tak suwun jroning uripku ..

Disitulah titik bagaimana rasanya tidak bisa mudik lebaran karena sebuah pekerjaan, tidak bisa sungkem orangtua yang sangat kita cintai, hanya mrimbik-mrimbik tangan keatas mengharap ridho. 

Jelas Didi Kempot telah berpikir jauh soal pekerja yang gagal mudik, Didi Kempot telah menjelma menjadi ikon Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun