Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perjuangan Mahasiswa Menjadi Kontradiktif karena Hal Ini

30 September 2019   14:06 Diperbarui: 30 September 2019   15:29 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: lyceum.id/aktivis-mahasiswa

Tahun 98 sungguh berbeda situasinya, Soeharto saat itu sudah berkuasa 32 tahun, ekonomi ambruk, KKN di mana-mana, koruptor bebas berkeliaran, dolar naik berkali-kali lipat, kondisi yang amat sangat berbeda dengan saat ini. 

Dan apakah mungkin Soeharto saat itu berkenan berdialog dengan Mahasiswa? Itu point utamanya. 

Tapi jika dulu kita mengikuti sepak terjang Budiman Soedjatmiko, Fahri Hamzah bahkan Fadli Zon, mereka berorasi dengan isi dan diksi yang berisi, tidak asal cuap.

Apalagi point UU KPK dan KUHP adalah point-point yang terbuka untuk diskusi.

Lantas ke mana wajah Mahasiswa yang disegani?

Mahasiswa bukan lagi disegani, tapi ditakuti. Ke mana kaum intelektual muda saat ini? Yang terlihat adalah kaum jalanan. 

Jangan sampai menjadi kaum manja yang hanya bisa berkata "penuhi saja tuntutan kami". 

Itu sama saja dengan anak kecil yang merengek minta ke ibunya "pokoknya mau permen itu!"

Kalau tidak dituruti lantas merusak, anarki hingga timbul korban. Perjuangan menjadi antiklimaks.

So sad adik-adik. Atau memang ada kepentingan lain?

****

Tulisan lebih dulu tayang di ryokusumo.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun