Penyebaran hoaks juga seringkali diperkuat oleh figur publik, seperti influencer dan selebriti.  Kepercayaan publik terhadap figur-figur ini dimanfaatkan oleh penyebar hoaks untuk meningkatkan kredibilitas informasi palsu.  Unggahan atau pernyataan dari influencer dan selebriti, meskipun tanpa maksud jahat, dapat secara tidak sengaja menyebarkan hoaks dan mempengaruhi persepsi publik secara luas.  Oleh karena itu, penting bagi figur publik untuk lebih berhati-hati dalam memverifikasi informasi sebelum membagikannya di media sosial.
  Kemudian Algoritma media sosial juga cenderung menampilkan informasi yang sesuai dengan preferensi dan pandangan politik pengguna.  Hal ini menciptakan efek "gelembung filter" di mana pengguna hanya terpapar informasi yang menguatkan pandangan mereka sendiri, dan cenderung mengabaikan informasi yang berbeda.  Efek ini mempermudah penyebaran hoaks karena pengguna hanya terpapar informasi yang sesuai dengan bias mereka, sehingga sulit untuk membedakan antara informasi yang benar dan palsu.  Kondisi ini memperparah polarisasi dan menghambat diskusi yang sehat dan objektif.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI