Mohon tunggu...
Mezzaluna_Ry
Mezzaluna_Ry Mohon Tunggu... Penulis - Hanya sebutir debu

Aksaraku; Sejarahku

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jelajah Destinasi Wisata Yogyakarta Melalui Kompetisi Mandiri Jogja Marathon 2019

10 Mei 2019   13:49 Diperbarui: 10 Mei 2019   13:56 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Tiga belas hari lalu negara kita Indonesia tercinta ini baru saja usai menyelenggarakan kompetisi lari marathon berskala internasional yang disponsori oleh Bank Mandiri dan beberapa partner lain di antaranya: AXA, Le Mineral, Salonpas.

Kompetisi lari marathon ini diikuti oleh 7.500 peserta dari beberapa negara yang dimulai dan diakhiri pada satu titik yaitu Candi Prambanan dengan melewati tiga destinasi wisata yaitu Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Monumen Perjuangan Taruna. Kompetisi ini diadakan pada tanggal 28 April 2019 dan telah sukses untuk ketiga kalinya. 

Kompetisi ini bukan hanya semata perlombaan tetapi lebih dari sekedar lomba. Mengapa demikian? Kompetisi ini memiliki keunggulan yang lebih, sebab melalui kompetisi ini dapat lebih memperkenalkan budaya-budaya Indonesia itu sendiri, peninggalan-peninggalan bersejarah juga wisata dan keindahan pemandangan alam lainnya. Otomatis akan membawa perubahan dalam sektor ekonomi, sosial dan budaya. Semakin meningkatnya turis domestik maupun luar negeri tentu akan ada pertambahan devisa untuk negara.

Keramahtamahan penduduk lokal pun akan menambah rasa kekeluargaan antara para peserta dan masyarakat. Selain itu tidak menutup kemungkinan perekonomian para penduduk bisa terbantu dengan adanya kompetisi Mandiri marathon ini. 

Selain lebih mempromosikan Candi Prambanan yang telah terkenal keajaibannya itu. Para peserta dan siapa pun akan lebih mengenal Candi Plaosan dan Monumen Perjuangan Taruna. Ketiga destinasi wisata tersebut memiliki cerita sejarah di balik keagungannya.

Candi Plaosan terbagi dua yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul yang terletak di sekitar pemukiman warga. Kedua candi hanya di antarai jalan raya kira-kira berjarak 200 m. 

Candi ini dibangun pada masa kerajaan Rakai Pikatan yang pada waktu itu berkuasa sebagai raja dari Mataram kuno dalam kurun waktu sejarah 840 - 856 Masehi. Candi yang dibangun pada wilayah Kalasan ini merupakan keinginan dari sang istri tercinta yaitu Putri  Pramodyawardhani yang bergelar Ratu Sri Kaluhuran. Putri dari Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa Syailendra yang menganut agama Budha sedangkan Rakai Pikatan berasal dari wangsa Sanjaya.

Candi ini memiliki kisah unik dan indah. Konon kabarnya candi ini mengisahkan kisah cinta yang kuat antara Raja Rakai Pikatan dan Ratu Sri Kaluhuran. Lantaran kisah cinta keduanya tak memperoleh restu dari orang tua maka terbangunlah candi ini sebagai bukti kekuatan cinta mereka. 

Selain Candi Plaosan. Monumen Taruna juga bagian dari kawasan yang dilalui para peserta lari Mandiri Yogya marathon. Monumen ini pun tak kalah unik yang menyimpan sejarah bagaimana perjuangan masyarakat  Yogyakarta melawan dan mempertahankan wilayahnya dari rongrongan pihak Belanda yang saat itu menjajah Bangsa Indonesia.

Monumen Perjuangan Taruna merupakan saksi bisu bagaimana perjuangan para taruna Akademi Militer pada tahun 1949. Monumen ini didirikan untuk mengenang para taruna Akademi Militer (Akmil) yang gugur demi mempertahankan dan melawan kebiadaban para tentara Belanda. Pimpinan TNI Letnan Husein pun tak luput dari kebiadaban mereka.

Demi untuk mengenang perjuangan Letnan Husein. Pihak Monumen Taruna yang dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada tanggal 24 Februari 1977 oleh Jenderal Surono, membuat patung menyerupai Letnan Husein yang tubuhnya terbelah tiga sebagai simbolis. Monumen ini berlokasi di Plataran, Sleman.

Selain dari ketiga destinasi di atas para peserta lomba dapat menikmati beberapa panorama keindahan alam lainnya yang memiliki daya pesona juga spot-spot instagramable dan beberapa budaya lokal---budaya Yogyakarta seperti :

~ Batik tulis Giriloyo. 

Sumber gambar
Sumber gambar

Batik ini merupakan kerajinan masyarakat Yogya yang turun temurun dan sangat populer. Para turis luar dan domestik dapat mempelajari bagaimana cara mencanting pada kain mori melalui kursus kilat atau short course batik yang disediakan pihak yang bersangkutan/pihak penyelenggara. Kain batik Jogja memiliki corak-corak yang unik dan memiliki arti dari masing-masing simbol tersebut.

~ Sendratari Ramayana

Sumber gambar
Sumber gambar

Tarian ini adalah tarian yang menceritakan kisah cinta antara Ramayana dan Shinta. Bentuk penggambaran atas kesetiaan cinta, kesabaran dan kekuatan cinta serta kebijaksanaan Ramayana. 

Sendratari Ramayana telah populer di kancah internasional dan di pertontonkan di beberapa negara seperti India, Laos, Kamboja, Thailand juga negara tetangga Malaysia. 

Tarian ini dibuka setiap hari selasa, rabu dan kamis yang di pertontonkan di teater Tri Murti Prambanan. Pada hari-hari tertentu Sendratari Ramayana dapat disaksikan di luar teater yaitu Candi Prambanan.

~ Sekatenan

Sumber gambar
Sumber gambar

Sekatenan adalah tradisi turun temurun yang diselenggarakan oleh penduduk setempat tiap tahun. Acara pesta rakyat ini untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 5 Rabiul Awal dan diadakan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Puncak dari acara ini adalah grebeg maulud yaitu arak-arakan yang membawa beragam hasil bumi rakyat dengan cara dipanggul. Untuk menambah semaraknya acara Sakatenan tersedia hiburan malam selama sebulan yaitu pasar malam di Alun-alun Utara keraton. Tentunya akan menambah pemasukan bagi para pedagang, juga dapat memperkenalkan souvenir-souvenir khas Yogyakarta.

~ Wayang kulit

Sumber gambar
Sumber gambar
Wayang kulit adalah pertunjukan seni dari kebudayaan Jawa. Pertunjukan yang sangat sarat dengan nilai-nilai estetika dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Terdapat dua pendapat tentang wayang kulit di kalangan para seniman yaitu wayang kulit berasal dari kata "Ma Hyang" yang berarti roh spritual, dewa dan Tuhan Yang Maha Esa serta wayang kulit yang berarti "bayangan".

Wayang kulit adalah seni kriya yang merupakan penggabungan dari seni sastra, seni musik dan dan seni rupa.

Kepopuleran wayang kulit yang mendunia telah diakui oleh UNESCO dengan dinobatkannya wayang kulit sebagai "Masterpiece" pada tanggal 7 November 2003 sebagai karya kebudayaan dalam bidang cerita narasi dan warisan indah dan sangat berharga.

Tokoh pewayangan yang diangkat dalang adalah tokoh yang diambil dari kisah Ramayana, Mahabrata. Pun, ada tokoh Petruk, Semar dan Gareng yang sebutan namanya diberikan oleh Sunan Kalijaga. Masing-masing tokoh tersebut memiliki makna tersendiri dari setiap namanya. Tokoh Petruk, Semar dan Gareng adalah tokoh wayang setelah masuknya kebudayaan islam di Jawa.

~ Seni musik karawitan

Sumber gambar
Sumber gambar
Budaya seni musik karawitan Yogya juga merupakan salah satu kebudayaan Jawa yang populer yang masih kental dengan pakemnya. Penggambaran dari sikap patriotik, semangat yang berapi-api, serta kebulatan tekad.

Seni musik Karawitan merupakan perpaduan seni suara dan alat musik gamelan yang menghasilkan notasi, ritme yang halus dan rumit dari alunan suara berlaras slendro dan pelog

Kesuksesan dari kompetisi lari marathon memberikan sumbangsih yang besar bagi Bangsa Indonesia terutama bagi masyarakat Yogyakarta. Semoga suksesnya Mandiri Yogya Marathon 2019 ini akan berlanjut pada kompetisi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun