Mohon tunggu...
Wan Riyansyah Febrito
Wan Riyansyah Febrito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 43122010413 Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saya Ingin Bahagia: Etika Eudaimonia Aristotle

19 Juni 2023   05:38 Diperbarui: 19 Juni 2023   06:21 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana kita dapat mencapai eudaimonia dalam kehidupan kita sehari-hari? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1.Pendidikan dan Refleksi: Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan dunia sekitar adalah langkah penting dalam mencapai eudaimonia. Melalui pendidikan dan refleksi, kita dapat mengembangkan kebijaksanaan dan memperoleh wawasan yang lebih baik tentang kebaikan dan nilai-nilai yang sejati.
2.Praktik Kebajikan: Mengembangkan kebiasaan dan perilaku yang baik adalah esensial dalam mencapai eudaimonia. Melalui praktik kebajikan seperti keberanian, keadilan, dan kebijaksanaan, kita dapat membentuk karakter yang baik dan meningkatkan kualitas hidup kita.
3.Hubungan Sosial yang Sehat: Membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain juga penting dalam mencapai eudaimonia. Melalui interaksi sosial yang positif, saling pengertian, dan dukungan emosional, kita dapat merasakan kebahagiaan yang mendalam dan memperkuat ikatan dengan orang-orang di sekitar kita.
4.Hidup Seimbang: Mencapai keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, keluarga, kesehatan, dan waktu untuk diri sendiri, adalah kunci dalam mencapai eudaimonia. Menyusun prioritas dan mengatur waktu dengan bijaksana akan membantu kita mencapai keseimbangan yang sehat dan memastikan kebahagiaan jangka panjang.

Kesimpulan

Eudaimonia Aristoteles menawarkan pandangan yang komprehensif tentang kebahagiaan manusia. Melalui pengembangan karakter yang baik, praktik kebajikan, dan pencapaian tujuan yang bermakna, kita dapat mencapai kehidupan yang bahagia dan bermakna.

Mencapai kebahagiaan yang abadi bukanlah tugas yang mudah dan melibatkan upaya yang berkelanjutan. Namun, melalui praktik etika eudaimonia, kita dapat menciptakan kehidupan yang kaya makna dan memuaskan, di mana kita berkembang menjadi versi terbaik dari diri kita yang sejati.

Oleh karena itu, mari kita mengadopsi pandangan Aristoteles tentang eudaimonia dan berupaya untuk hidup dengan bijaksana, berani, adil, dan dengan pengetahuan yang mendalam. Mencapai kebahagiaan yang mendalam dan berkelanjutan bukanlah tujuan yang hanya kita impikan, tetapi juga dapat kita wujudkan melalui praktik etika eudaimonia dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka


Zarkasyi, E. N. (2022, April 4). Retrieved from https://anakpanah.id/post/Aristoteles-dan-Kebahagiaan

Aristotle. (2004). Nicomachean Ethics. Translated by Terence Irwin. Hackett Publishing.

Kraut, R. (2018). Aristotle's Ethics. The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Retrieved from https://plato.stanford.edu/archives/win2018/entries/aristotle-ethics/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun