Ibu titipkan tahi lalat di pipi kananku,
katanya manis, hadiah Tuhan untukku.
Kini ia berbisik lembut di gelap malamku,
menempel diam, menatap hatiku yang pilu.
"Orang itu mengejekmu karena menempel padaku,"
bisiknya berkelok, menari di setiap langkahku.
Aku tersenyum, malu menahan getir jiwaku,
membujuknya diam, menenangkan ragaku yang pilu.
Tak masalah, tak usah marah atau kecewa,
kau tetap hadiah terindah dari ibu yang melahirkanku.
Setiap titikmu jadi saksi kasih yang ada,
menyalakan hangat di relung jiwa yang sunyi dan lama.
Sinar lembut menuntun langkahku di malam tenang,
Menyusuri relung hati yang lama sepi,
Dari bisu aku belajar mencintai yang menenangkan,
Bangga akan hadiahmu, ibu, yang setia menemani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI