Mohon tunggu...
Ryan Mustafa Kamal
Ryan Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

struggling without giving up

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan Pertama Berbeda dengan Pertemuan Akhir

23 Februari 2021   19:35 Diperbarui: 23 Februari 2021   19:42 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Kamu mau ngak jadi pacar aku?”

Aku bingung mau nerima atau mau menolaknya. Jujur aku gak suka sama dia aku sukanya itu sama temannya. Tapi ya udah ah, aku terima dia. Mungkin lewat helsa aku bisa mengenal dia lebih dekat. Aku bertanya-tanya tentang dia ke helsa, ternyata namanya adalah anisa

Beberapa minggu aku pacaran sama  aku gak ngerasa bahagia, malah aku ngerasa tersiksa. Aku langsung mutusin helsa, tapi helsa gak mau. Beberapa detik kemudian, hp-ku berdering, ternyata ada sms dari nomor yang tak dikenal. aku tanya kamu siapa, ternyata dia adalah anisa. Hatiku sangat senang akhirnya dia sms aku juga. Aku begitu bahagia.

Beberapa hari pendekatan, aku mulai sayang sama dia. Aku mengirim pesan.” Kamu mau ngak jadi pacar aku?” hatiku sangat senang, Dia langsung jawab iya. Inilah keinginan aku, aku sangat mengharapkan dia jadi kekasihku.

Dia begitu baik,sabar dan penyayang, aku tambah cinta dan sayang. Ku lewati hari-hari ini berdua, selalu bersama saat sedih dan senang. Sampai saat ini aku dan nisa menjadi sepasang kekasih yang sangat utuh, namun di hari selanjutnya aku dan nisa mengalami godaan dalam hubungan. Pada saat itu ketika anisa ingin pergi ke taman bersama teman-teman nya, anisa menelpon ku sebelum pergi hendak minta izn dan pamit denganku dia berkata:

 “boy aku izin pergi sama teman-temanku ke taman karena teman-temanku mengadakan acara reunian di taman. kamu boleh kan aku pergi aku janji lepas acaranya selesai aku langsung pulang, aku disana ngak akan selingkuh atau apa pun kok, aku bisa jaga hati ku untuk kamu saja”

Disaat itu aku masih meragukan dia sebab dia kalo pergi pasti mengajak aku namun aku hanya menjawab: “yaudah pegilah tapi kamu jangan macam-macam ya di sana, yasudah matikanlah telponya”

Ketika dia pergi dengan teman temannya aku segera mengikuti dia dibelakang tanpa sepengetahuan dia, aku hanya ingin memastikan dia. sebab aku memiliki sifat cemburu. Saat aku mengikuti dia, aku hampir saja ketahuan saat dia menoleh ke belakang

Waktu sampai di taman aku hanya memperhatikan dia dari jauh ternyata mereka hanya mengadakan acara hanya berenam orang, ketika mereka sudah berkumpul meraka saling berfoto, ketika anisa berfoto dengan temen cowok nya, merka saling berpelukan dan saling sandaran, saat itu munculah rasa cemburu dan saya hanya begegas pulang dengan amara yang membara seperti api. Namun saya masih bisa mengendalikan nya.

Pada saat dia sudah pulang, dia langsung menelpon saya dia bertanya kepada saya, ternyata dia melihat saya waktu saya begegas pulang dari taman tu. Sontak saya berbicara kepada dia dengan menyndir secara halus namun dia menyadari nya bahwa dia berfoto dengan temen cowoknya sangat dekat, lalu dia meminta maaf kepada saya tapi di berkata: “ itu cuman temen aku, lagian aku tidak menaruh hati kepada dia”. Kemudian amara ku mulai mereda.

Dalam fikiran saya: “hubungan pacaran adalah sesuatu yang menyenangkan, seperti makan bersama atau sekedar pergi bersama. Diluar sesuatu yang menyenangkan, hubungan pacaran dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga hubungan dekat dengan orang lain, sehingga individu tersebut tidak merasa terisolasi (companionship). Pacaran juga berfungsi untuk membantu individu belajar bersosialisasi dengan lawan jenis, khususnya pada saat usia pubertas. Fungsi lainnnya adalah untuk status achievement,. Hubungan pacaran juga bagi kebanyakan orang digunakan untuk mencari pasangan hidup untuk menikah nantinya (mate selection)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun