Mohon tunggu...
Gadget Pilihan

Melihat Kembali Peran Televisi yang Mulai Tergantikan

6 Juni 2018   18:36 Diperbarui: 6 Juni 2018   19:08 3081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theodysseyonline.com

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah populasi penduduk terbanyak sehingga setiap perubahan maupun inovasi yang terjadi akan langsung masuk dan dirasakan oleh penduduknya termasuk dalam bidang teknologi. Masyarakat kini lebih banyak menonton video diinternet ketimbang nonton tayangan ditelevisi.

Hal tersebut terungkap dari data yang telah dikumpulkan oleh We Are Social, dalam setahun mulai dari 2015 hingga 2016, ada kenaikan sekitar 15% pengguna internet di Indonesia.[1] Kemungkinan di akhir 2016 mendatang, kenaikan masih akan terus berlanjut dan semakin signifikan. Data ini masih terus bertambah dimana penggunaan media sosial melalui smartphone menjadi meningkat sebesar enam persen dari tahun sebelumnya.

Itulah mengapa penggunaan gadget semakin meningkat dan pembelian gadget baru yang mumpuni dengan sistem media sosial yang diunduh pun juga meningkat. Sementara menurut APJII atau singkatan dari Asosiasi Penyelenggara jasa Internet Indonesia mengatakan bahawa 48% dari 88,1 juta orang pengguna internet itu merupakan masyarakat pengonsumsi internet harian. Itu artinya, warga Indonesia tidak bisa lepas dari gadget dan internet untuk mengakses media sosial setiap harinya.

Banyak orang yang kini menggantikan kebiasaan menonton televisi atau mendengarkan radio melalui perangkat konvensional dan berganti dengan penggunaan layanan streaming seperti Netflix, perangkat mobile, dan layanan web seperti Youtube. Sebagian masyarakat Indonesia yang meninggalkan TV tidak lepas dari menurunnya kualitas program-program TV yang ada di Indonesia saat ini.

Contoh acara TV yang memiliki kualitas buruk adalah acara musik yang hanya menampilkan tingkah aneh para hostnya. Dalam sebuah kasus ada sebuah acara semacam itu yang akan ditayangkan kembali oleh salah satu stasiun TV swasta di Indonesia.

 Akun resmi sosial media televisi itu mencoba melakukan survei dan hasilnya dari sekitar 6.400 komentar sebagian besar menolak acara tersebut tayang kembali [2]. Pemirsa yang enggan menonton acara semacam itu akhirnya beralih ke layanan streaming di internet. Hal ini dikarenakan lebih banyak acara yang diminati di internet seperti film yang berkualitas, TV series yang memiliki alur cerita yang menarik dan banyak video yang memiliki konten yang berguna.

Apakah benar televisi konvensional kini telah tergantikan oleh layanan streaming internet? Pada saat ini televisi masih menguasai ranah media di Indonesia, tetapi internet telah mencapai peringkat kedua setelah televisi. 

Hal ini diketahui berdasarkan survei Nielsen Consumer Media View yang dilakukan di 11 kota di Indonesia, penetrasi televisi masih memimpin dengan 96% disusul dengan media luar ruang (53%), internet (44%), radio (37%), koran (7%), tabloid dan majalah(3%). Selain itu berdasarkan survei Nielsen Cross-Platform 2017, terjadi peningkatan akses internet oleh netizen di hampir semua tempat.

Beberapa tempat di antaranya adalah kendaraan umum (53%), kafe atau restoran (51%), bahkan di acara konser (24%) pun mengalami peningkatan dalam jumlah akses media digital dibandingkan 2015. Peningkatan juga terjadi untuk akses internet dari rumah dan tempat bekerja.

Berdasarkan data dari hasil survei tersebut dapat diketahui bahwa peran televisi ini secara perlahan mulai tergantikan. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu menurunnya kualitas acara TV dan meningkatnya akses internet di Indonesia. Menurunnya kualitas acara televisi di Indonesia terlihat dari data yang dipaparkan oleh Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah yaitu bahwa kategori program siaran televisi yang dinilai berkualitas dengan indeks 3 itu hanya mencakup empat program. Yaitu wisata budaya, religi, anak-anak dan talkshow. Sedangkan program lainnya belum mencapai standar indeks yang ditetapkan KPI. 

Faktor penyebab TV mulai tergantikan lainnya adalah meningkatnya akses internet di Indonesia. Hal itu ditunjukan dari laporan "year-end mobile content consumption trend of 2016 in Indonesia" dikatakan, meningkatnya aksesibilitas serta penyebaran pengguna selular, turut membantu mempromosikan pentingnya peran internet dalam lanskap media di Indonesia. UC News mencatat pemakai internet mencapai 42,5% dari total populasi di Indonesia. Waktu penggunaan rata-rata 354,2 menit per minggu. Internet membuntuti media TV yang dicatat UC News mencapai jumlah pemirsa 99,8% dari total populasi dengan durasi rata-rata 1.782,5 menit setiap minggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun