Mohon tunggu...
RYAN PUTRA MAULANA
RYAN PUTRA MAULANA Mohon Tunggu... bisa dipanggil ryan, kawula muda, independent boys

mahasiswa program studi ilmu ekonomi fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri sunan ampel surabaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mimpi dan Tantangan Seorang Walikota : Merancang Strategi 10 Tahun Kota yang Lebih Layak Huni

24 September 2025   11:18 Diperbarui: 24 September 2025   11:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan melainkan krisis yang sedang terjadi saat ini. Banjir tahunan yang merendam ribuan rumah, polusi udara yang mencapai level berbahaya, krisis air bersih dan gelombang panas ekstrem adalah manifestasi nyata dari perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup kota. Tanpa tindakan preventif yang masif, kota-kota besar Indonesia berpotensi menjadi tidak layak huni dalam 20-30 tahun ke depan.

Strategi Penanganan (10 Tahun)

Jangka Pendek (1-2 tahun) Peluncuran program penghijauan masif melalui urban farming di atap-atap gedung seperti Brooklyn Grange di New York yang mengoperasikan 2,5 hektar pertanian atap, instalasi taman vertikal di dinding-dinding bangunan tinggi seperti Jardín Vertical di Madrid dan penanaman 100.000 pohon per tahun mengikuti program Million Trees NYC. Revitalisasi menyeluruh sistem drainase dan saluran air untuk meningkatkan kapasitas penampungan air hujan. Penegakan hukum yang tegas terhadap industri dan kendaraan yang mencemari lingkungan, mengadopsi sistem denda progresif seperti di London dengan Congestion Charge. Jangka Menengah (3-5 tahun) Pengembangan infrastruktur hijau seperti biopori massal, rain garden dan constructed wetland untuk menanggulangi banjir secara alami mengikuti model Portland, Oregon yang memiliki 2.000+ green streets. Transisi bertahap gedung-gedung pemerintah menuju penggunaan energi terbarukan (solar panel, biogas) dengan target 50% kebutuhan energi dari sumber terbarukan seperti yang dicapai Reykjavik, Islandia dengan 99% energi terbarukan. Pembangunan taman-taman kota baru dengan konsep eco-park yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi seperti High Line Park di New York. Jangka Panjang (6-10 tahun) Mewujudkan konsep "sponge city" atau kota spons yang mampu menyerap, menyimpan dan memanfaatkan air hujan secara optimal melalui desain lanskap yang terintegrasi mengikuti program China's Sponge City Initiative yang telah diterapkan di 30 kota termasuk Wuhan. Pencapaian target net-zero emission untuk sektor transportasi dan energi melalui transisi penuh ke energi bersih seperti komitmen Copenhagen untuk menjadi carbon neutral pada 2025. Pembangunan green building yang wajib untuk semua konstruksi baru dengan standar ramah lingkungan seperti LEED certification yang diterapkan di Vancouver, Kanada.

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Mengapa Ini Prioritas?

Kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin menganga mengancam kohesi sosial dan stabilitas kota. Ketika sebagian kecil penduduk menikmati kemewahan di apartemen mewah sebagian besar masih berjuang mengakses hunian layak, pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan memadai. Tingginya harga lahan perkotaan telah membuat hunian layak menjadi barang mewah sementara lapangan kerja yang tersedia tidak mampu mengimbangi pertumbuhan populasi dan inflasi.

Strategi Penanganan (10 Tahun)

Jangka Pendek (1-2 tahun) Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit daerah melalui penambahan tenaga medis, peralatan medis dan digitalisasi sistem pelayanan seperti NHS Digital di Inggris. Revitalisasi sekolah-sekolah negeri dengan fasilitas yang memadai dan pelatihan guru berkelanjutan mengadopsi model Finland yang memiliki sistem pendidikan terbaik dunia. Peluncuran program pelatihan vokasi gratis untuk UMKM dan pemuda seperti SkillsFuture di Singapura dalam bidang-bidang prospektif seperti teknologi digital, kuliner dan kerajinan. Jangka Menengah (3-5 tahun) Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang terintegrasi dengan stasiun transportasi massal dan pusat ekonomi seperti model social housing di Vienna, Austria yang menyediakan hunian berkualitas untuk 60% penduduknya. Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dan digital melalui inkubator bisnis seperti Station F di Paris (kampus startup terbesar dunia), co-working space dan dukungan permodalan untuk startup lokal. Pembangunan pasar tradisional modern seperti La Boquería di Barcelona yang menggabungkan tradisi dengan fasilitas modern. Jangka Panjang (6-10 tahun) Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah kota melalui pembangunan kawasan terpadu yang menggabungkan hunian, perkantoran, industri kreatif dan fasilitas pendukung seperti Songdo International Business District di Korea Selatan. Pengembangan program housing yang terjangkau dengan skema cicilan jangka panjang seperti HDB flats di Singapura yang memungkinkan 80% penduduk memiliki rumah sendiri. Transformasi sektor informal menjadi sektor formal melalui program legalisasi seperti Grameen Bank model di Bangladesh yang memberdayakan ekonomi mikro.

Tata Kelola dan Birokrasi yang Efisien

Mengapa Ini Prioritas?

Birokrasi yang lambat, berbelit-belit dan tidak transparan adalah penghambat utama dari semua program pembangunan lainnya. Tanpa perbaikan fundamental dalam tata kelola pemerintahan, program-program ambisius di bidang transportasi, lingkungan dan ekonomi akan terkendala oleh proses administrasi yang tidak efisien. Era digital menuntut pelayanan publik yang cepat, mudah dan dapat diakses 24 jam melalui platform digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun