Mohon tunggu...
ruth alvoncia
ruth alvoncia Mohon Tunggu... -

FISIP UAJY - Journalism '10

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Panorama Menawan Ratu Boko, Candi Bersejarah Hindu Budha

13 Juni 2013   15:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Bersama Rombongan melakukan wisata ke kompleks Kraton Candi Ratu Boko

Terletak di atas bukit yang merupakan salah satu deretan perbukitan seribu yang bernama bukit Ratu Boko. Kraton Ratu Boko atau sering juga disebut Candi Ratu Boko menjadi bukti peninggalan sejarah kerajaan Hindhu Budha di masa lampau. Kompleks kraton Ratu Boko ini mungkin bisa dikatakan cukup unik karena di areal kompleks yang sangat luas tersebut, dapat kita lihat bagaimana kejayaan kraton Hindu Budha yang ada di daerah Kalasan tersebut.

13711347962123128658
13711347962123128658

gambar 2 : Perbukitan ratu Boko

Seperti kita ketahui, Yogyakarta sangat terkenal dengan kraton yang kental sekali dengan budaya Jawa. Lihatlah bagaimana adat Jawa sangat melekat di kraton Yogyakarta. Akan tetapi, terkadang kita hanya mengetahui bahwa kraton Yogyakarta sangat berbau adat Jawa dengan kejawennya. Kondisi ini berbeda dengan yang ada di Kraton Ratu Boko. Kraton ini menjadi bukti bahwa Yogyakarta menyimpan sejarah Hindu Budha yang mungkin tidak pernah orang lain ketahui.

Kompleks Ratu Boko ini merupakan sebuah situs arkeologi berupa keraton kerajaan Mataram Kuno dari abad ke 8. Menurut Roestamto, informan dari Ratu Boko, kompleks ini sudah ada lebih dahulu dibandingkan dengan kompleks candi Prambanan dan candi Borobudur. Adapun penemuan prasasti yang dikeluarkan oleh Rakai Panangkaran tahun 746-784 M, kawasan situs Ratu Boko ini disebut Abhayagiri Wihara. Abhaya berarti tidak ada bahaya, sedangkan giri berarti bukit. Wihara sendiri artinya asrama. Jadi, artinya adalah asrama para Bhiksu yang terletak di atas bukit penuh kedamaian.

1371135657352257247
1371135657352257247

foto : google maps

Bukti prasasti itulah yang pada akhirnya mengantarkan pemahaman kita semua bahwa candi ratu boko ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu Budha. Adapun bukti fisik yang bisa kita temukan beberapa arca stupa yang merupakan peninggalan agama Budha, sedangkan untuk agama hindu, terdapat beberapa candi untuk dewa Brahmana, Shiwa, dan lainnya. Disebut kraton karena pada masa lampau tempat ini juga biasa untuk tempat tinggal. Jadi bisa disimpulkan bahwa ada beberapa fungsi global dari komplek Candi Ratu Boko yaitu untuk tempat tinggal, untuk wihara para biksu dan juga sebagai benteng pertahanan.

Untuk masuk ke tempat wisata ini tidak terlalu mahal. Setiap orang hanya dikenakan Rp 25.000, 00. Tidak hanya tiket masuk yang kita dapatkan, tetapi saat  memasuki gerbang Ratu Boko, kita akan diberi satu botol air mineral untuk menemani perjalanan kita di dalam. Untuk masuk ke dalam, saat ini pengunjung wajib menggunakan sebuah kain batik yang akan dipakaikan di pinggang pengunjung. Ini wajib digunakan bagi pengunjung perempuan maupun laki-laki.

Keunikan menggunakan kain ini ternyata tidak hanya diwajibkan bagi pengunjung Ratu Boko, Roestamto menyebutkan bahwa penggunaan kain ini sudah berlaku juga di Borobudur maupun di Prambanan. “Tujuannya adalah untuk memperkenalkan batik bagi wisatawan dan ini wajib,” ungkapnya.

Ketika mulai masuk ke pelataran candi Ratu Boko, awalnya kita akan melihat hamparan luas rerumputan dan disamping terlihat kandang rusa. Pengunjung juga bisa bersantai di sekitar tempat itu karena disekitarnya terdapat beberapa gazebo untuk berteduh dan bersantai. Berjalan lagi masuk menyusuri kawasan tersebut, kita akan naik melalui beberapa anak tangga dan disambut dengan gapura dari batu-batuan. Suasananya mungkin hampir sama ketika kita memasuki pelataran candi Borobudur atau candi prambanan.

Beberapa gapura tersebut biasa digunakan beberapa orang untuk berfoto karena memang view yang terlihat sangat bagus untuk kepentingan fotografi. Adapun beberapa pasangan muda yang menggunakan beberapa keindahan wisata ini untuk mengabadikan foto pre wedding mereka. Lebih ke dalam lagi kita dapat melihat beberapa bangunan-bangunan seperti Pendopo, Paseban, Kolam, Gua dan juga Keputren.

Pendopo merupakan salah satu tempat seperti aula dengan panjang 40.80m, lebar 33.90m dan tinggi 3.45m. Pendopo ini terbuat dari batuan andesit yang dibangun dengan sangat luas. Kolam juga ada di sekitar pendopo dan kita bisa melihat kolam tersebut dari atas pendopo. Airnya cukup keruh dan hanya berbentuk kolam-kolam kecil. Paseban adalah sebuah ruang tunggu bagi para tamu untuk bertemu dengan raja. Ada dua paseban di komplek ratu boko ini yaitu paseban timur dan juga paseban barat.

13711348341084464880
13711348341084464880

gambar 3 : pendopo di ratu Boko

Kita juga akan melihat beberapa penunjuk jalan untuk menuju ke gua. Ada dua gua yaitu gua Lanang dan gua Wadon. Gua Lanang dan Wadon ini dilambangkan dengan simbol genital perempuan dan laki-laki. Fungsi dari gua ini sebenarnya adalah sebagai tempat untuk bermeditasi. Keputren juga merupakan salah satu tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi. Menurut sejarah, keputren adalah tempat para putri berkumpul.

Di tengah perjalanan, saya dan rombongan bertemu dengan salah satu artis ibukota yaitu Mathias Muchus. Ya, artis dan seniman ini datang mengunjungi tempat wisata ratu boko ini bersama istrinya Mira Lesmana yang juga merupakan sutradara beberapa film ternama. Dalam perbincangan kami, beliau mengatakan bahwa kawasan ini menarik bagi wisatawan. Tentunya bagi ia pribadi, tempat wisata alam seperti ini dapat digunakan sebagai sarana ekspresi. “Kalau saya pergi ke mall yang ada itu stress, tetapi kalau pergi ke tempat seperti ini, saya bisa meluapkan ekspresi saya, ini jadi semacam sarana ekspresi,” ungkapnya.

Sayangnya, Mathias Muchus juga menambahkan tentang keprihatinannya tentang wisata ini. Seakan kompleks wisata ini kurang terawat dan tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Ia berharap ke depannya, wisata ini dapat menjadi wisata yang lebih baik lagi dan bisa menarik pengunjung lebih banyak. Menanggapi hal ini, Roestamto selaku informan juga mengatakan bahwa beberapa bangunan yang runtuh dan hancur merupakan kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam seperti gempa bumi yang terjadi di sekitar tahun 1900an. Wilayahnya yang dekat dengan gunung merapi menjadi salah satu faktor kerusakan beberapa bangunan tersebut.

1371134927897660681
1371134927897660681

foto 4:bersama seniman Mathias Muchus.

Keunikan lain mungkin tidak hanya ditemukan dari sisi sejarahnya saja, tetapi keunikan panorama yang begitu memukau nyatanya membuat tempat ini digemari oleh wisatawan untuk sekedar duduk menikmati indahnya sunset dari atas bukit ratu boko. Keindahan sunset ratu boko ini tentu saja akan membuat pengunjung betah untuk tetap tinggal diam dan menikmati secangkir teh atau kopi menunggu datangnya sunset. Tak hanya itu, kawasan ini juga menyediakan paket untuk camping umum dengan harga yang cukup terjangkau, hanya Rp 35.000,00 per orang dengan jumlah hari tiga hari dua malam. Itupun sudah termasuk biaya fasilitas-fasilitas yang telah disediakan. Untuk pre wedding, kawasan wisata ini memungut biaya sebesar Rp 500.000,00 untuk setiap sesi pemotretan. Tunggu apa lagi berkunjung ke Kompleks Ratu Boko? Salam Travelling.

Oleh : Ruth Alvoncia Hernawan – 100903997

video : http://www.youtube.com/watch?v=RCp5oTTkIqE


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun