Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi : Pagar Mati

8 September 2025   18:32 Diperbarui: 8 September 2025   18:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagar hidup mudah mati
merangkak tumbuh tidak sempat tinggi 
telah ditebas dengan belati 
tapi tidak sempat mati

Pagar mati berdiri kaku 
pagar terbuat dari batu 
mengelilingi rumah baru 
diberi warna biru

Pagar bukan sebagai penjaga tapi sebagai perintang 
pagar Mas juga sebagai penghalang 
merintang dari masuknya gangguan 
bukan penjaga yang bisa melawan

Baca juga: Puisi : Jalan Lurus

Berdiri tegak pembuka pagar 
dengan tubuh kekar 
keberadaannya lebih berarti 
daripada pagar mati 

Sungailiat, 8 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun