Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerito Surong, Alat Angkut Tradisional yang Lama Menghilang

12 Agustus 2022   21:06 Diperbarui: 5 Juli 2023   23:19 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerito Surong, alat angkut tradisional di Bangka (dokpri)

Saya sudah lama tidak melihat wujud alat angkut tradisional masyarKat Bangka yakni Kerito Surong (bahasa daerah Bangka) atau dapat diartikan dengan Kereta Dorong.

Alat angkut tradisional ini muncul ketika perayaan Muharam di kelurahan Kenanga, kecamatan Sungailiat, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Masa kecil saya di Sungailiat pada tahun 1970 an hingga 1980 an, saya masih melihat Kerito Surong dkpergunakan warga membawa barang dengan menggunakan alat angkut yang seluruhnya terbuat dari kayu, mulai dari kerangka hingga roda.

Ciri khas dari Kerito Sorong yakni bunyinya yang nyaring bila lagi mengangkut barang karena beban yang berat dan gesekan roda kayu yang menghasilkan suara.

Kemunculan Kerito Surong dalam lomba perayaan Muharam tahun 2022 ini memperkenalkan alat angkut tradisional khas Bangka kepada anak-anak dan remaja yang belum pernah melihat secara langsung sehingga menambah wawasan terhadap alat angkut trasional yang dipergunakan nenek moyang mereka.

Sebagian anak muda sudah mengetahuinya dari buku dan berbagai literatur namun bisa melihat wujud aslinya pada perayaan Muharam tahun ini.

Lomba digelar yakni berpasangan suami istri menggunakan Kerito Surong , suami yang mendorong Kerito Surong dengan beban yang dibawa yakni istri masing-masing.

Suasana lomba Ketito Surong di Kenanga, Bangka (dokpri)
Suasana lomba Ketito Surong di Kenanga, Bangka (dokpri)

Lomba yang menjadi hiburan hingga memunculkan gelak-tawa kegembiraan terutama suami yang mengangkut istrinya dengan bobot tubuh yang berat jauh tertinggal dengan suami yang membawa istri yang langsing.

Penentuan pemenang yakni yang duluan tiba di garis akhir dengan melalui lintasan yang sudah ditentukan.

Kerito Surong alat angkut tradisional khas Bangka kembali ditampilkan sebagai bentuk prlestarian nilai-nilai budaya memasuki tahun baru Islam 1444 Hijriah. (Rustian Al Ansori)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun