Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semangkuk Embun

2 Agustus 2022   10:22 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau datang dini hari tadi dengan semangkuk embun  embun
Setelah kau perah dari dingin pagi 
Kau berikan untukku buat sarapan sebagai obat penangkal pikun
Kau sedang mengejekku karena muak melihat aku saban pagi menulis puisi

Otakku yang katamu dipenuhi puisi ngin dibersihkan dengan embun
Kau tak ingin aku terus menulis yang katamu akan membuat mataku rabun
Ingin kau campurkan embung dengan kopi hangatku
Kau tahu tanpa kehangatan aku akan matikutu

Semangkuk embun  yang diberikan  kepaku
Telah kuebus hingga panas kuku
Agar tidsk bisa meracunku
Aku tidak berhenti menulis, agar kau tahu bahwa embun adalah rahim puisiku

Sungailiat, 2 Agustus 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun