Pustakawan telah meraih mimpi bisa menerbitkan buku ditengah miskinnya dukungan walaupun pandemi dan minimnya anggaran daerah untuk perpustakaan milik pemda namun masih bisa berprestasi.
Ketika memberikan buku ini kepada pustakawa berprestasi yang berkeinginan kuat memajukan literasi saya mengatakan, " buku ini sebagai bukti bahwa kamu pernah berbuat dan berprestasi."
Karena itu menulislah buku agar tidak dilupakan terutama dari orang-orang yang tidak menghargai sebuah pengabdian yang iklas dengan ketulusan hati seorang pustakawan. Melawan lupa dengan buku.
Kata "pejuang literasi" bagi pustakawan akan melekat selagi masih ada keterbelakangan literasi SDM baik di dalam perpustakaan maupun di masyarakat.
Salam literasi dari pulau Bangka.
Rustian Al'Ansori.