Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mataku Menjadi Laut Telah Dipenuhi Biru

30 Juli 2020   05:53 Diperbarui: 30 Juli 2020   05:44 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mataku menjadi laut
Dengan kelompak mata yang mulai keriput
Mataku dipenuhi biru
Dengan bola mata menatap lautan pilu
Terlalu lama laut di porak poranda
Terlihat mereka saling menyalahkan setelah bersama-sama menikmatinya

Mataku menjadi laut
Memandang luas ancaman tanpa takut
Mataku dipenuhi biru
Memandang jauh hingga mengingat masa lalu
Terbayang kembali tulang belulang
Tenggelam hingga jatuh di antara terumbu karang

Mataku menjadi laut
Sedang menatap gelombang yang membuat keberanian ciut
Mataku dipenuhi biru
Sedang membayangkan dalam lautan yang berbatu
Laut biru, langit biru
Terlalu dalam, telalu jauh, hanya bisa menunggu

Mataku menjadi laut
Tak mesti terus menatang tapi ada saatnya berlutut
Mataku dipenuhi biru
Tak mesti terus percaya tapi ada saatnya tertipu
Mataku laut, mataku biru
Aku masih ragu

Sungailiat, 30 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun