Hujan berderai menjatuhkan diri hingga atap rumah menetes jatuh berenang di secangkir kopi. Hujan telah kurang ajar, suami minta kopi diganti.Â
Suami memaki hujan, keluar rumah menyiraminya dengan secangkir kopi. Hujan tak peduli. Terus deras mengaliri kopi hingga lorong-lorong sepi. Hujan telah membungkam suara memaki lelaki yang batal ngopi.
Suami minta dibikinkan kopi secangkir lagi. Suara hujan telah menulikan istri. Hujan terus mengaliri. Istri kedinginan di atas ranjang tak peduli. Dengan sorat mata menggoda hanya bilang, nanti.
Sungailiat, 1 Juni 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!