Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesan Rindu di Gawai Retak

1 Mei 2020   22:37 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah sampai kapan skat ini lepas?  Sudah lama kehilangan kebebasan karena waktu yang membatas. Waktu-waktu ini telah menghantui kita dengan wabah yang bisa menghabisi napas. 

Dari rumah aku masih rebahan membaca beberapa pesan. Layar menyilaukan menyentuh tajam mata membuat lekas kelelahan. Pesan rindu di layar gawai yang retak. Membuat tersentak. Tubuh telah tertancap infus. Sudah ada virus.

Layar mengirimkan napas tersegal. Gawai jadi gemetar tak lagi kuat menahan rindu yang hampir terpenggal. Rasanya sudah semakin dekat walaupun jauh di perbatasan. Mungkin esok bisa menjadi giliran? Teruslah kita berjauhan, hingga wabah tak lagi kelihatan.

Sungailiat, 1 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun