Entah sampai kapan skat ini lepas? Â Sudah lama kehilangan kebebasan karena waktu yang membatas. Waktu-waktu ini telah menghantui kita dengan wabah yang bisa menghabisi napas.Â
Dari rumah aku masih rebahan membaca beberapa pesan. Layar menyilaukan menyentuh tajam mata membuat lekas kelelahan. Pesan rindu di layar gawai yang retak. Membuat tersentak. Tubuh telah tertancap infus. Sudah ada virus.
Layar mengirimkan napas tersegal. Gawai jadi gemetar tak lagi kuat menahan rindu yang hampir terpenggal. Rasanya sudah semakin dekat walaupun jauh di perbatasan. Mungkin esok bisa menjadi giliran? Teruslah kita berjauhan, hingga wabah tak lagi kelihatan.
Sungailiat, 1 Mei 2020