Perpustakaan-perpustakaan belum buka setelah merebaknya virus Covid-19. Di kabupaten Bangka sudah 2 pekan perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka tidak memberikan pelayanan. Yang suka ke perpustakaan pasti sudah rindu ingin lekas membaca buku.
Saya masih melihat pintu perpustakaan yang memiliki 2 daun pintu itu baru buka 1 pintu, berarti belum memberikan pelayanan. Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bangka yang berada di jalan Jendral Sudirman Sungailiat belum memberikan pelayanan kepada pengunjung (pemustaka) kendati pintu perpustakaan terbuka.
"Ada buku yang menguning kertasnya," kata Fitri, salah seorang pustakawan yang menunjukkan buku baru dengan kertas putih tapi sudah ada bercak kuning.
Diduga buku ini disebabkan karena terkena cairan disinfektan saat penyemprotan pekan lalu tapi tidak banyak buku yang terkena, hanya beberapa saja.
Untuk tingkat SD yang akan mewakili kabupaten Bangka di lomba perpustakan tingkat provinsi kepulauan Bangka Belitung tahun 2020, adalah SD Negeri 19 Sinar Baru dan untuk tingkat SMP yakni SMP Negeri 4 Sungailiat.  Sedangkan untuk tingkat SMA sederajat dan Perpustakaan desa masih menunggu persetujuan kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Bangka. Â
Tidak ada pengunjung perpustakaan bukan berarti para Pustakawan tidak bekerja. Mereka tetap bekerja, termasuk ketika berada di rumah tugas yang dilakukan seperti menjawab Pustakawan lain yang ada di perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa di kabupaten Bangka yang ingin mendapatkan informasi terkait dengan pengelolaan perpustakaan.Â
Komunikasi dilakukan melalui WA dan juga surat elektronik. Â Ada pula yang memanfaatkan media sosial untuk memberikan motivasi dan informasi terkait dengan menumbuhkan minat baca dan semangat literasi lainnya.Â
"Menulis di Kompasiana, bekerja juga kan? " kata Yusnita kepada teman-teman yang ada di perpustakaan waktu itu.Â
Beberapa teman yang lain tidak ada reaksi. Namun diantara pegawai yang lain yang bertugas di perpustakaan umum daerah kabupaten Bangka yakni Yogi juga memiliki akun di Kompasiana, terbersit dalam pikirannya untuk kembali menulis. Apa lagi dalam kondisi berkerja tidak setiap hari karena penjadwalan sehari berkerja sehari tidak, sehari di perpustakan sehari di rumah.Â