Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ingin Menjadi Matahari

5 April 2020   08:21 Diperbarui: 5 April 2020   08:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


 Matahari telah lahir dari rahim pagi, tanpa tangisan
mulai merangkak dari Timur hingga tertatih meninggalkan siang di batas Barat
Matahari pagi adalah anak ingusan yang hidungnya tidak ingusan
Matahari siang adalah semangat anak muda yang kuat
Matahari sore adalah orang tua yang tidak pernah sakit-sakitan

Matahari telah berjalan, akan meninggalkan pagi
Matahari berjanji akan kembali menemui ibunya esok hari
minta dilahirkan kembali
seandainya ibuku pagi, aku ingin dilahirkan ketika pagi sebagai anak yang memanggil ibu dengan, "selamat pagi"
akan menjadi matahari siang, sebagai anak muda dengan semangat menantang
akan menjadi matahari sore, sebagai orang tua yang sehat yang terus berjuang

Ingin menjadi Matahari setelah lama berdiam diri 
ketika melihat dari jendela sinar Matahari pagi 
sinarnya menyusup masuk melukis ruang gelap 
telah merubah warna dengan kaligrafi yang kuat ditatap 
kaligrafi bertuliskan, "Allahuakbar" 
pagi menjadi bergetar 
kata itu bisa membuat lebih bersabar 

Sungailiat, 5 April 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun