21 tahun lalu, di masjid yang kini tergulung sajadahnya agar tidak disinggahi Korona
kau tidak menangis ketika kita dinikahkan papa yang sekarang sudah tua
kitapun sudah mulai tua
si sulung sudah tinggi melebihimu
begitu pula si bungsu
21 tahun yang lalu, kita masih belum tahu perjalan yang bakal dilalui penuh liku
kau selalu mengucapkan cinta kepadaku
tapi aku tidak pernah  karena kata itu hanya ada di dalam hatiku
kali ini kuberanikan diri mengucapkan melalui puisi, "aku mencintaimu."
jujur, aku sebenarnya malu
kukuatkan diri sebagai kado yang sudah 21 tahun kau rindu
Sungailiat, 26 Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!