Lama kita tinggal di rumah beratap daun, ditemani bunyi jangkrik yang tak henti mengalun.
Menu kita ikan asin yang kita asin sendiri, tak ada nasi hanya beberapa potong singkong yang dicabut di dekat kali. Kita menikmati.
Kita tidak pernyalahkan siapa-siapa. Kita tidak pernah minta-minta.Â
Kita pernah miskin. Telah ditinggalkan kemiskinan itu, setelah kita yakin. Cucuran keringat adalah keseharian yang tak pernah kita simpan. Telah kita peras dengan kerja keras.
Tetangga kita belum lepas dari kemiskinan, karena kepasrahan. Mitos yang menjebaknya, kemiskinan penyakit turunan.
Sungailiat, 7 Februari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!