Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kolak Durian, Rasanya "Mantul" Tidak Cemas Darah Tinggi

25 Desember 2019   14:21 Diperbarui: 25 Desember 2019   14:42 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengolah durian menjadi bahan makanan lain seperti berbagai jenis kue kering, kue basah, kolak dan lain-lain ternyata dapat mengurangi efek langsung dari durian yang dapat memicu penyakit yang diidap seperti darah tinggi. Boleh saja mengkonsumsi tapi jangan berlebihan. Kalau saya lebih suka makan durian yang telah diolah, diantaranya Kolak Durian. Istriku menyebutnya Kolak Durian, kalau sejak kecil aku tahunya dari emak yang menyebutnya dengan, "Ketan Kuah Duren."

Apakah mengkonsumsi durian berlebihan benar memicu darah tinggi? Fakta ataukah hanya mitos tapi yang pasti bagi pengidap penyakit seperti darah tinggi agar berhati-hati mengkonsumsi durian secara berlebihan. Tapi faktanya sudah ada korbannya, diantaranya teman saya satu tempat kerja sebut saja namanya Bujang usai mengkonsumsi durian, darah tingginya kumat. Ia pun harus beristirahat sementara dari pekerjaan.

Belajar dari pengalaman itu bagi pengidap darah tinggi untuk menghindari mengkonsumsi durian. Seorang teman penderita darah tinggi yang sempat terkena strok tinggal di Sungailiat Mazwar mengatakan, masih mengkonsumsi durian tapi durian yang sudah diolah dalam bentuk makanan lain. Tapi mengkosumsi buahnya langsung ia tidak berani karena beberapa teman yang mengidap penyakit serupa ketika mengkonsumsi buah durian penyakitnya kembali kumat.

Ada jenis makanan yang dibuat dengan bahan bakunya durian dan praktis cara pembuatan yakni, Kolak Ketan atau juga ada yang menyebutnya dengan ketan durian. Dengan bahan baku beras ketan 1/2 kg, gula merah (gula kabung), santan secukupnya, sedikit garam, gula pasir (bila dirasa kurang manis), dan 1 buah durian (paling sedikit bisa lebih).

Tumpukan buah durian (dokpri)
Tumpukan buah durian (dokpri)
Cara membuatnya, ketan ditanak hingga matang. Kemudian secara terpisah untuk membuat kuah duriannya yakni, gula merah dimasak bersama-sama dengan santan, gula pasir dan sedikit garam untuk menambah gurih. Setelah dijadikan satu, kemudian dimasak hingga mendidih. Diaduk rata, masih dalam kondisi mendidih dimasukkan durian yang masih menempel daging dibijinya satu per satu hingga biji duriannya juga ikut menjadi empuk.

Tidak menunggu lama, Kolak Ketan sudah bisa disantap. Paling lama 1 jam. Ketannya disirampi dengan kuah durian yang sudah jadi, bisa dinikmati dengan rasa durian yang masih sangat kuat. Pokoknya mantul (mantap betul) rasanya. Kolak Ketan solusi bagi yang takut mengkonsumsi durian langsung karena mengidap suatu penyakit. Mazwar yang pernah terkena strok memilih kolak ketan. Masih bisa menikmati rasa durian dan masih tetap sehat, tanpa ragu darah tingginya kumat.

Kolak Ketan, diantara cara menikmati durian bagi yang ragu terhadap kondisi kesehatannya. Musim durian dibeberapa tempat saat ini, baik di daerah saya kabupaten Bangka mau pun daerah lainnya di Tanah Air masih bisa menikmati rasa durian dengan dimodifikasi berbagai penganan. Musim durian tiba, kita masih bisa menikmati bersama-bersama. Tetap dengan catatan tidak berlebihan. 

Daya tarik durian memang luar biasa, karena banyak penyukanya. Durian dapat dibuat berbagai penganan, juga di pulau Bangka digelar kontes durian. 

Salam dari pulau Bangka. 

Rustian Al'Ansori. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun