Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu Berlalu Ketika Malam Semakin Jauh

12 Oktober 2019   23:00 Diperbarui: 12 Oktober 2019   22:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah habis waktu menunggu, ketika malam semakin jauh melangkah meninggalkan keramaian. Malam semakin sepi, hanya terdengar suara ketukan piring penjual mi dari kejauhan. Malam menyisahkan kerinduan.

Telah ditepis rindu, entah kepada siapa. Rindu juga telah kehabisan kata-kata. Jadi hanya rindu saja. Rindu yang terbelenggu, ketika langit malam kehilangan bulan. Bulan telah tertutup awan. Jadilah malam kesepian. Rindupun hanya bisa membatu. Diam hingga waktu benar-benar berlalu.

Sungailiat, 12 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun