Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjelang Isya

19 Agustus 2019   19:45 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:30 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kampung sepi, usai Magrib kepak Kelelawar membentang lebar menerobos rimbun pohon Jambu yang gelap gulita. Beberapa buah jatuh karena ranum, tak dipeduli karena tak terlihat mata. Kelelawar berhenti ketika terdengar azan Isya.

Kampung sepi, semua berkumpul di masjid dalam Magrib mengaji. Lantunan merdu hingga terbata-bata membaca kitab suci. Kelelawar tak peduli. Seekor diantaranya nyasar dalam terang masjid yang masih mengaji. Gaduh terdengar karena telah mengganggu, Kelelawar diusir pergi.

Azan Isya telah mengakhiri, akan kembali mengaji usai Magrib esok hari. Usai Isya semakin sepi. Kampung sepi, ketika listrik mati. Lampu mati, kampung pun mati. Para lelaki enggan beranjak pergi. Istri menunggu dibalik kelambu, tak ingin sepi.

Sungailiat, 19 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun