Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kamu Kan Sudah Manis

21 Mei 2019   22:04 Diperbarui: 21 Mei 2019   22:07 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri selalu mengingatkan agar saya tidak mengkonsumsi yang manis-manis berlebihan ketika berbuka puasa. Mengkonsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

Peringatan yang selalu diutarakannya itu ketika akan berbuka puasa, saya jawab dengan bercanda,” kamu kan sudah manis, jadi tak perlu lagi makan yang manis-manis.” Hingga ia tersipu. Peringatannya selalu saya patuhi untuk tidak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula seperti kolak, sirup, jus dan lain-lain yang kadang-kadang saat berbuka puasa dihidangkannya. Ini dilakukan untuk memenuhi keinginan anak-anak yang seleranya bermacam-macam, ada yang suka kolak, ada yang suka jus, belum lagi ditambah dengan berbagai jenis kue yang juga rasa manisnya sangat kuat, menunjukkan bahwa kadar gulanya cukup tinggi. 

Dokpri
Dokpri
Gula yang berlebihan akan sangat tidak baik bagi kesehatan, apa lagi ditambah dengan riwayat kesehatan yang sudah memiliki penyakit gula (diabetes). Sebenarnya tidak ada anjuran berbuka puasa dengan yang manis. Seperti yang saya pelajari dari guru ngaji dulu yang mengajarjarkan bahwa, nabi Muhammad SAW berbukanya dengan buah Kurma. Memang buah Kurma itu manis, tapi tidak ada anjuran untuk berbuka puasa dengan yang manis. Yang dianjurkan itu yakni mengikuti Rasulullah saat berbuka puasa mengkonsumsi buah Kurma.

Seingat saya kata-kata, “berbukalah dengan yang manis,” bukanlah diambil dari hadist namun itu merupakan kalimat promosi salah satu produk. Anjuran ini adalah iklan produk yang membuat melekat diingatan konsumen. Begitu kuatnya kalimat propaganda yang dipergunakan dalam iklan sehingga seakan-akan sebagai anjuran. 

Seperti juga produk lain diantaranya salah satu merek air mineral, sehingga produk air mineral yang lain disebut merek yang itu. Begitu pula salah satu merek mie instan karena melekatnya dimasyarakat, merek mie instansi itu disebutkan untuk produk mie instan yang lain. Selain itu beberapa merek lainnya sperti sepeda motor, barang elektroni dan lain-lain.

Jadi makan yang manis ketika berbuka puasa bukanlah anjuran tapi iklan dari salah satu produk. Anjuran itu juga tidak salah, karena zat gula juga dibutuhkan untuk tubuh apa lagi seharian tidak minum karena puasa. Namun mengkonsumsi yang manis ketika berbuka puasa agar dibatasi dan tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu kesehatan.

Dokpri
Dokpri
Kalau saya setiap berbuka yang pertama saya konsumsi adalah air putih. Air putih lebih menyehatkan ketimbang minuman yang memiliki rasa. Banyak minum air putih juga akan menghindari terjadinya dehidrasi, yakni kehilangan cairan di dalam tubuh yang mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan tidak bertenaga. Minum air putih ketika berbuka, ditambah dengan tiga butir buah Kurma sudah cukup menyegarkan saat berbuka puasa, kemudian dilanjutkan dengan sholat Magrib. Baru setelah itu makan yang berat-berat seperti nasi dan penganan lainnya.

Pengalaman saya ini semoga dapat bermanfaat. Walaupun berpuasa tubuh kita tetap segar dan bertenaga, sehingga tidak menggangu aktifitas sehari-hari.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun