Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Matahari dan Wanita Kehilangan Wajah

19 Maret 2019   09:23 Diperbarui: 19 Maret 2019   09:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari membuka cerita
Ketika seorang perempuan, bertanya tentang dirinya tidak berubah walaupun telah ditempa menjadi setia 
Wajah selalu memancarkan murka 
Meskipun tak marah 
Wanita telah kehilangan wajah 

Matahari bercerita 
Wanita menepis nepotisme yang telah membawanya mendapatkan kerja 
Tak jadi menepuk dada 
Tetap pongah, diri dibangga 
Telah menjadi pendusta 
Berbohong sebagai sarjana 
Telah malu mengaku SMA 
Jangan membantah, ketika mendapatkan pekerjaan karena rekayasa 

Matahari menemukan kebohongan 
Diwajah wanita jauh dari kesopanan 
Berseragam birokrat 
Status kontrak 
Tak mau mengaku kontrak 
Wanita sedang terjebak 
Dalam kebohongan 
Mengisi keseharian 

Matahari murka 
Memancarkan sinar bagai neraka 
Wanita telah dibakar marah 
Semakin serakah 

Sungailiat, 19 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun