Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Masih Ada Lampion di Kampung Kita

8 Februari 2019   23:30 Diperbarui: 8 Februari 2019   23:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung kita 
Melayu, Tionghua sama saja  
Sudah sejak lama  
Tak ada beda, itu yang dirasa  
Walau sebenarnya berbeda  
Tak semua bisa menerima 
Tak semua orang tua setuju soal cinta 
Ingat, ketika Ana yang Tionghua 
Ahmad yang Melayu masih tetangga 
Tak disetujui orang tua Ana 
Karena beda agama 
Cinta mereka tinggal cerita 
Kembali dikisah ketika Imlek diraya 

Masa lalu yang menjadi luka 
Mencederai kita yang berbeda 
Ingat kembali ketika masih terpasang Lampion di kampung kita 
Telah menjadi romansa 
Kisah duka akhir dari cinta 
Ahmad yang Melayu, Ana yang Tionghua 
Hanyalah takdir yang membuat cerita 

Lampion merah 
Sejak lama merah 
Tak berubah 
Kisah duka karena berbeda, tak membuat berpisah 
Walau tak disatukan cinta, tapi disatukan budaya 
Lampion masih menyala 
Ketika kau katakan, "Cerita kampung kita ditulis saja." 

Sungailiat, 8 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun