Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menit ke Menit

14 Maret 2018   04:26 Diperbarui: 14 Maret 2018   06:13 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah melewati tengah malam

Menit ke menit dalam diam

Malam telah dilewati

Telah masuk dini hari

Aku masih duduk sendiri

Tak sedikitpun ngantuk

Lembab dingin membikin batuk

Menit ke menit

Malam ditinggalkan dengan sakit

Setelah dimasuki angin

Melalui sela - sela jari yang mendingin

Angin malam kadang juga buas

Karenanya jangan biarkan diri bebas

Tanpa sedikitpun alas

Diterpa tanpa pembatas di alam bebas

Menit ke menit tak lama nyawapun  kan diretas 

Menit ke menit

Walau hanya cubit

Setelah malam jangan pernah menunggu diantara dingin dini hari

Perlahan akan tetimbun tubuh dengan embun pagi

Embunpun yang ramah bisa menjerat mati

Menit ke menit kan tiba pagi

Jangan jadikan pagi bom bunuh diri

Tak disadari

Telah menakut - menakuti diri

Dengan hantu yang dibuat sendiri

Sungailiat, 14 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun