Ke arah dua pundak Dewi Durgandini yang sedang memejamkan mata namun hati dan sanubarinya sebagai seorang perempuan tengah tumbuh perasaan yang berbeda.
Sang dewi telah terkesima oleh keikhlasan dan keteguhan hati penolongnya.
Dan kali inipun saat lelaki itu tiba pada puncak kekuatan do'anya maka kedua tangannya kembaki bergetar hebat, bahkan lebih keras dari yang pertama tadi.
Alangkah kagetnya lelaki muda itu ketika gadis yang ada di depannya itu tiba-tiba saja pingsan dan tubuhnya tergeletak lemas di pangkuannya.Â
Tubuhnya basah kuyub dipenuhi oleh cairan murni yang berasal dari telapak tangan sang Palasara.***
(bersambung)