"Satu kali peristiwa pencabulan seksual, satu kali kekerasan seksual, ini akan melahirkan dampak psikologis yang sangat panjang. Apa lagi hari ini kita memasuki era digital dimana setiap peristiwa menimbulkan jejak yang tidak bisa dihapus. Coba bayangkan terjadi pada anak kandung kita maka betapa jahatnya pelaku itu, lebih-lebih itu dilakukan oleh seorang pembimbingnya, seorang yang semestinya mengantarkan anak ini menjadi anak yang merdeka, anak yang bermasa depan cerah tetapi dihancurkan sendiri oleh pembimbingnya, oleh gurunya. Ini sesuatu yang tidak masuk akal" tutur H. Abdul Halim.
Menurut Abdul Halim Muslih pendidik sebagai para pahlawan tanda jasa ini harus terus didukung. Dia senantiasa berdoa mudah-mudahan para guru dan tenaga pendidik terus dapat mengabdi yang terbaik secara tulus ikhlas agar memberikan berkah dan manfaat bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air. Dengan demikian akan menghasilkan generasi emas Indonesia, terutama dari Kabupaten Bantul, Abdul Halim pun berharap mudah-mudahan kesejahteraan guru semakin meningkat dan itu menjadi urusan pemerintah daerah yang dipimpinnya. (sy)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI