"Dan mohon maaf ini dilakukan oleh guru, kalau ini terjadi lagi dan terus berulang lagi saya malu mendapatkan Kabupaten Layak Anak. Saya kembalikan ke Jakarta. Apa gunanya kita mencapai Kabupaten Layak Anak tingkat utama kalau masih terjadi pelecehan seksual, pencabulan terhadap anak-anak kita. Oleh karenanya di tempat ini, sesungguhnya sudah lama menginginkan pertemuan seperti ini. Saya merasa tidak cukup hanya mengundang kepala-kepala sekolah, kepala madrasah saja dan saya pingin bertemu dengan seluruh guru" tutu H. Abdul Halim.
Abdul Halim Muslih dalam pembinaan itu lebih lanjut menekankan peran penting yang harus dilakukan guru terhadap anak didiknya.
"Apakah masih pantas pelakunya disebut pahlawan tanda jasa. Kita bisa menjadi di sini, kita berkumpul di sini karena peran guru. Guru-guru kita yang mengantarkan kita menjadi sukses adalah guru-guru yang ikhlas, guru-guru yang cerdas, guru-guru yang benar-benar menjaga anak didiknya. Coba kita ingat-ingat guru-guru kita, guru-guru kita dulu ketika SD, SMP adalah guru-guru benar-benar ikhlas, guru-guru yang benar-benar memberikan rasa kasih sayang" tutur H. Abdul Halim
Abdul Halim Muslih selanjutnya mengajak para pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir untuk tetap mempertahankan gelar pahlawan tanda jasa. Guru selalu berperan sebagai pencerah kehidupan bangsa. Oleh karena itu secara tegas memberikan peringatan keras bagi perilaku kekerasan pada siswa.
"Sampai hari ini kami masih belum mengambil sanksi yang optimal, masih sanksi-sanksi yang mempertimbangkan kemanusiaan. Tapi mulai hari ini, saya umumkan di sini jika itu terjadi di sekolah, terjadi di madrasah, dan dilakukan oleh guru dan tenaga kependidikan maka tidak ada pilihan lain bagi kita demi anak-anak Bantul. Demi rasa cinta dan kasih sayang kepada mereka, demi perkembangan potensi mereka maka pemerintah Kabupaten Bantul tidak ada lagi peringatan pertama, kedua, ketiga, langsung peringatan terakhir dan berhenti sebagai pendidik dan tenaga kependidikan" tutur H. Abdul Halim
Dia dengan tegas menyatakan bahwa kekerasan seksual, tindakan pelecehan tidak ada lagi kompromi, tidak ada lagi pertimbangan-pertimbangan yang lain. Siapa saja yang melakukan hal itu akan langsung diberhentikan.
"Oleh karenanya di hari yang sangat mulia ini, saya mengajak kepada seluruh sivitas pendidikan kita terutama guru dan tenaga kependidikan. Marilah kita memasang niat  yang baik, yang tulus ikhlas demi anak didik kita, demi anak-anak kita, murid-murid kita seperti anak kandung kita sendiri. Tidak mungkin seorang ayah untuk melakukan pencabulan terhadap anak kandung sendiri, tidak mungkin seorang ayah melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap anak kandung sendiri" tutur H. Abdul Halim
"Oleh karenanya semuanya harus menganggap anak-anak kita, murid-murid kita adalah anak-anak kandung kita sendiri. Kita ke depan akan terus mengevaluasi karena kita ingin meningkatkan kinerja pendidikan kita. Kita ingin melahirkan generasi muda kita yang tidak menyandang trauma psikologis" tutur H. Abdul Halim.
Menurutnya pelecehan pada anak akan memberikan dampak dalam perkembangan anak tersebut pada masa depannhya.